Bank sentral Amerika Serikat (The Fed) kembali menunda kebijakannya untuk mengurangi program pemberian dana stimulusnya yang bernilai US$ 85 miliar per bulan. Padahal gaung perubahan kebijakan tersebut telah menggema ke seluruh dunia sejak Juni lalu.
Apakah alasan The Fed kembali menahan penarikan program stimulusnya? Lewat pernyataan resminya seperti dikutip dari CNBC, Kamis (31/10/2013), penundaan perubahan kebijakan The Fed tersebut dipicu keadaan ekonomi AS yang masih belum stabil.
Hingga saat ini The Fed mengaku masih menunggu pergerakan ekonomi yang lebih pasti dan terwujudnya pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di negaranya.
Meski menurut The Fed, kondisi pasar tenaga kerja telah menunjukkan banyak perkembangan, tapi tingkat pengangguran masih tetap tinggi. Sementara data ekonomi terbaru menunjukkan peningkatan pengeluaran rumah tangga dan investasi bisnis, tapi pemulihan di sektor perumahan masih melambat dalam beberapa bulan terakhir.
The Fed menilai kebijakan fiskal yang tersedia saat ini masih menahan pertumbuhan ekonomi.Keputusan yang diambil dari pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) selama dua hari tersebut juga dipicu nilai inflasi yang masih lebih rendah dari prediksi.
Saat ini komite masih mencari cara guna mencapai angka penerimaan tenaga kerja yang lebih tinggi dan kondisi harga yang lebih stabil.
Dengan kebijakan yang tepat, The Fed menilai pertumbuhan ekonomi dapat ditingkatkan dan tingkat pengangguran secara perlahan menurun sesuai dengan ekspektasi komite.
Meski begitu, diakui The Fed, pihaknya telah melihat banyak perkembangan dalam aktivitas ekonomi dan kondisi pasar tenaga kerja sejak dana stimulusnya digelontorkan ke sejumlah negara.
Namun, The Fed akhirnya kembali menunda perubahan kebijakannya karena masih harus menunggu lebih banyak bukti yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS akan terus berlanjut.
Jika hal itu terwujud, The Fed tentu saja akan segera mengurangi besaran dana stimulusnya sekitar US$ 10 miliar-US$ 15 miliar. (Sis/Ahm)
Apakah alasan The Fed kembali menahan penarikan program stimulusnya? Lewat pernyataan resminya seperti dikutip dari CNBC, Kamis (31/10/2013), penundaan perubahan kebijakan The Fed tersebut dipicu keadaan ekonomi AS yang masih belum stabil.
Hingga saat ini The Fed mengaku masih menunggu pergerakan ekonomi yang lebih pasti dan terwujudnya pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di negaranya.
Meski menurut The Fed, kondisi pasar tenaga kerja telah menunjukkan banyak perkembangan, tapi tingkat pengangguran masih tetap tinggi. Sementara data ekonomi terbaru menunjukkan peningkatan pengeluaran rumah tangga dan investasi bisnis, tapi pemulihan di sektor perumahan masih melambat dalam beberapa bulan terakhir.
The Fed menilai kebijakan fiskal yang tersedia saat ini masih menahan pertumbuhan ekonomi.Keputusan yang diambil dari pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) selama dua hari tersebut juga dipicu nilai inflasi yang masih lebih rendah dari prediksi.
Saat ini komite masih mencari cara guna mencapai angka penerimaan tenaga kerja yang lebih tinggi dan kondisi harga yang lebih stabil.
Dengan kebijakan yang tepat, The Fed menilai pertumbuhan ekonomi dapat ditingkatkan dan tingkat pengangguran secara perlahan menurun sesuai dengan ekspektasi komite.
Meski begitu, diakui The Fed, pihaknya telah melihat banyak perkembangan dalam aktivitas ekonomi dan kondisi pasar tenaga kerja sejak dana stimulusnya digelontorkan ke sejumlah negara.
Namun, The Fed akhirnya kembali menunda perubahan kebijakannya karena masih harus menunggu lebih banyak bukti yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS akan terus berlanjut.
Jika hal itu terwujud, The Fed tentu saja akan segera mengurangi besaran dana stimulusnya sekitar US$ 10 miliar-US$ 15 miliar. (Sis/Ahm)