80 ribu buruh melakukan mogok kerja massal untuk menyampaikan empat tuntutan ke pemerintah di Kawasan Berikat Nusantara Cakung, Jakarta.
Ketua DPC SBSI 92 Jakarta Utara, Thomas Aquino mengatakan, 80 ribu buruh dari 100 perusahaan di Kawasan Berikat Nusantara melakukan mogok nasional sejak hari ini.
"Pergerakannya kawan-kawan mogok nasional, 80 ribu buruh," kata Thomas, saat berbicang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Kamis (31/10/2013).
Thomas menambahkan, 80 ribu buruh tersebut akan menyampaikan empat tuntutan, yaitu Pertama, meminta Gubernur DKI Joko Widodo menetapkan Upah Minimum Pesangon (UMP) DKI Jakarta tahun 2014 sebesar Rp 3,7 juta.
Kedua, menolak Instruksi Presiden INPRES No 9 Tahun 2013. Ketiga, menghapuskan sistem outsourcing dan kontrak. Keempat, menjalankan jaminan kesehatan untuk seluruh rakyat. "Kita kawan-kawan buruh menuntut empat hal itu," ujar Thomas.
Thomas menambahkan, saat ini 80 ribu buruh tersebut sedang berada di depan PT Megas Sari yang terletak di Kawasan Berikat Nusantara untuk mengajak buruh perusahaan tersebut ikut melakukan mogok.
Dirinya belum bisa memastikan buruh-buruh tersebut akan bergerak ke Istana Negara, pasalnya masih menunggu kesepakatan aliansi.
" Sekarang di jalan, kami di bundaran megas sari di Cakung masih mengajak buruh yang belum keluar. Untuk sementara ini kami di KBN dulu, menunggu kesepakan rapat aliansi," kata Thomas. (Pew/Ahm)
Ketua DPC SBSI 92 Jakarta Utara, Thomas Aquino mengatakan, 80 ribu buruh dari 100 perusahaan di Kawasan Berikat Nusantara melakukan mogok nasional sejak hari ini.
"Pergerakannya kawan-kawan mogok nasional, 80 ribu buruh," kata Thomas, saat berbicang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Kamis (31/10/2013).
Thomas menambahkan, 80 ribu buruh tersebut akan menyampaikan empat tuntutan, yaitu Pertama, meminta Gubernur DKI Joko Widodo menetapkan Upah Minimum Pesangon (UMP) DKI Jakarta tahun 2014 sebesar Rp 3,7 juta.
Kedua, menolak Instruksi Presiden INPRES No 9 Tahun 2013. Ketiga, menghapuskan sistem outsourcing dan kontrak. Keempat, menjalankan jaminan kesehatan untuk seluruh rakyat. "Kita kawan-kawan buruh menuntut empat hal itu," ujar Thomas.
Thomas menambahkan, saat ini 80 ribu buruh tersebut sedang berada di depan PT Megas Sari yang terletak di Kawasan Berikat Nusantara untuk mengajak buruh perusahaan tersebut ikut melakukan mogok.
Dirinya belum bisa memastikan buruh-buruh tersebut akan bergerak ke Istana Negara, pasalnya masih menunggu kesepakatan aliansi.
" Sekarang di jalan, kami di bundaran megas sari di Cakung masih mengajak buruh yang belum keluar. Untuk sementara ini kami di KBN dulu, menunggu kesepakan rapat aliansi," kata Thomas. (Pew/Ahm)