NSA Dituding Mata-matai Vatikan dan Paus Fransiskus, Untuk Apa?

NSA diduga sadap pembicaraan di kediaman Roma, di mana para kardinal tinggal sebelum konklaf. Monitoring juga terkait Bank Vatikan.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 31 Okt 2013, 11:44 WIB
Vatikan, negara terkecil dunia dengan luas hanya sekitar 44 hektar, diduga jadi target mata-mata Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) -- selain Jerman, Prancis, Brasil, Meksiko, dan sejumlah negara lain.

Apa pentingnya mata-mata AS memata-matai Tahta Suci? Menurut majalah Italia, Panorama, NSA diduga memata-matai Jorge Mario Borgoglio, yang kini menjadi Paus Fransiskus jelang pemilihan pengganti Paus Benediktus XVI.

Tanpa mengutip sumber, Panorama mengabarkan, NSA menyadap pembicaraan dari dan ke sebuah kediaman di Roma, tempat para kardinal tinggal sebelum konklaf. Di antara kardinal yang tinggal di sana adalah Jorge Mario Bergoglio.

"Ada kecurigaan pembicaraan calon Paus saat itu dimonitor," demikian ujar majalah tersebut.

Menanggapi laporan tersebut, juru bicara Vatikan, Federico Lombardi mengatakan, pihaknya tak terpengaruh dengan kabar tersebut.

"Kami tidak mengetahui hal ikhwal isu tersebut dan sama sekali tak ada kekhawatiran soal itu," kata dia, seperti dimuat Los Angeles Times, 30 Oktober 2013.

NSA Membantah

Sementara dari Amerika Serikat, Juru Bicara NSA Vanee Vines membantah kabar tersebut.

"Badan Keamanan Nasional tidak menargetkan Vatikan," kata dia. "Dugaan bahwa NSA memonitor Vatikan seperti yang diberitakan Panorama tidak benar."

Laporan Panorama mengulangi tuduhan bahwa NSA telah melakukan penyadapan terhadap  46 juta panggilan telepon Italia antara Desember 2012 dan Januari 2013. Mirip dengan apa yang dilakukan pada Prancis dan Spanyol.

Lebih spesifik lagi, Panorama menyebut, penyadapan dilakukan terkait 4 kategori: niat para calon Paus, ancaman terhadap sistem finansial, kebijakan luar negeri, dan hak asasi manusia.

Laporan Panorama juga menyebut, penyadapan NSA ada kaitannya dengan terpilihnya Ernst von Freyberg sebagai direktur Bank Vatikan.

Von Freyberg yang ditunjuk Paus Benediktus XVI ditugaskan untuk melakukan bersih-bersih, terkait skandal tudingan bank melakukan pencurian uang.

Von Freyberg terbukti pilihan kontroversial karena ia juga direktur galangan kapal Jerman, Blohm & Voss, yang membuat kapal-kapal perang AL Jerman.

Sementara, menurut dokumen yang dirilis oleh WikiLeaks, Kedutaan Besar AS di Vatikan sudah lama memantau Jorge Mario Bergoglio -- menyebut namanya difavoritkan sebagai Paus menggantikan Paus Yohanes Paulus II yang wafat. Namun, akhirnya konklaf memilih Benediktus.

"Bergoglio mencontohkan kebajikan seorang pastor. Rendah hati," demikian bocoran kawat diplomatik tersebut. (Ein/Yus)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya