Mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla dilirik Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Ada kemungkinan, pria yang karib disapa JK itu bakal dipinang sebagai capres oleh PKB. Lalu bagaimana tanggapan Partai Golkar?
"Tentu kita persilakan kepada JK. Itu kan hak warga negara juga, punya hak memilih, punya hak dipilih juga toh. Mencalonkan tergantung pada JK," kata Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tandjung di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (31/10/2013).
Namun Akbar berharap, JK dapat terlebih dahulu meminta saran pada sesepuh alias politisi senior partai berlambang pohon beringin itu. "Cuma tentu saja, sebagai mantan Ketum Partai Golkar, tentu ada baiknya bicara, tentu mempertanyakan bagaimana saya capres, gimana pendapatnya daripada senior Partai Golkar misalnya, hanya begitu itu jauh lebih baik," tuturnya.
Akbar menyatakan, Golkar tidak dapat melarang jika pun JK akan menerima pinangan PKB itu. Sementara partai pimpinan Aburizal Bakrie atau Ical itu sendiri harus mempersiapkan diri untuk memenangkan Pemilu 2014 mendatang.
"Saya lihat PKB itu serius, DPW (dewan pimpinan wilayah) toh yang menyebut-nyebut bahwa dia mencalonkan. Saya lihat di struktur PKB bahwa dalam PKB sebagaimana juga menghendaki juga ada Mahfud MD, Rhoma, JK," pungkasnya.
"Nah ini semua Golkar harus mempersiapkan berbagai kemungkinan kejadian ke depan. Nah itu Golkar harus betul-betul mampu, meningkatkan elektabilitas, partainya konsolidasi partainya, dan program-program kaderisasi yang harus dilakukan," ujarnya.
Akbar berharap, apapun keputusan JK nanti, simpatisan mantan wapres di Partai Golkar itu tetap mendukung Ical sebagai capres.
"Ya tentu JK banyak pemilih dan pendukung, apalagi di Sulawesi toh, tentu di situ orang-orang Golkar, ya tentu tetap menganjurkan, memilih ARB dan pemilihan langsung kita tidak bisa memastikan," pungkas Akbar. (Ndy/Ism)
"Tentu kita persilakan kepada JK. Itu kan hak warga negara juga, punya hak memilih, punya hak dipilih juga toh. Mencalonkan tergantung pada JK," kata Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tandjung di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (31/10/2013).
Namun Akbar berharap, JK dapat terlebih dahulu meminta saran pada sesepuh alias politisi senior partai berlambang pohon beringin itu. "Cuma tentu saja, sebagai mantan Ketum Partai Golkar, tentu ada baiknya bicara, tentu mempertanyakan bagaimana saya capres, gimana pendapatnya daripada senior Partai Golkar misalnya, hanya begitu itu jauh lebih baik," tuturnya.
Akbar menyatakan, Golkar tidak dapat melarang jika pun JK akan menerima pinangan PKB itu. Sementara partai pimpinan Aburizal Bakrie atau Ical itu sendiri harus mempersiapkan diri untuk memenangkan Pemilu 2014 mendatang.
"Saya lihat PKB itu serius, DPW (dewan pimpinan wilayah) toh yang menyebut-nyebut bahwa dia mencalonkan. Saya lihat di struktur PKB bahwa dalam PKB sebagaimana juga menghendaki juga ada Mahfud MD, Rhoma, JK," pungkasnya.
"Nah ini semua Golkar harus mempersiapkan berbagai kemungkinan kejadian ke depan. Nah itu Golkar harus betul-betul mampu, meningkatkan elektabilitas, partainya konsolidasi partainya, dan program-program kaderisasi yang harus dilakukan," ujarnya.
Akbar berharap, apapun keputusan JK nanti, simpatisan mantan wapres di Partai Golkar itu tetap mendukung Ical sebagai capres.
"Ya tentu JK banyak pemilih dan pendukung, apalagi di Sulawesi toh, tentu di situ orang-orang Golkar, ya tentu tetap menganjurkan, memilih ARB dan pemilihan langsung kita tidak bisa memastikan," pungkas Akbar. (Ndy/Ism)