Wakil Kepala PPATK: Ahok Layak Jadi Pemimpin Nasional

"Saya pikir dia layak jadi pemimpin nasional, karena Pak Ahok konsen terhadap pemberantasan korupsi."

oleh Oscar Ferri diperbarui 01 Nov 2013, 00:40 WIB
Wakil Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Agus Santoso memberi apresiasi kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama atau Ahok yang menerima anugerah Bung Hatta Anti Corruption Award (Bhaca). Menurut dia, Ahok pantas menjadi pemimpin nasional karena konsisten memberantas korupsi, khususnya di jajaran Pemprov DKI Jakarta.

"Saya pikir dia layak jadi pemimpin nasional, karena Pak Ahok konsen terhadap pemberantasan korupsi. Layaklah, tapi bukan untuk 2014," ucap Agus usai acara penghargaan Bhaca di Financial Room, Niaga Tower, Jakarta, Kamis (31/10/2013).

Akan tetapi, tambah Agus, pilihan kembali pada masyarakat. Apalagi masyarakat sekarang adalah pemilih yang cerdas. Mengingat, banyaknya pejabat negara yang korup yang membuat tingginya angka kemiskinan akibat terpuruknya roda perekonomian Indonesia.

"Tingkat keterpurukan ekonomi Negara kita membuat tingkat kemiskinan tinggi, walaupun pertumbuhan ekonomi kita 6,2 persen. Padahal kalau tidak ada korupsi, mungkin pertumbuhan ekonomi kita bisa 9 persen, bahkan bisa 2 digit," ujarnya.

Mantan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Sofyan Djalil juga yang menilai Ahok layak menjadi pemimpin nasional. Sebab, rekam jejak Ahok sebagai pejabat negara tergolong bersih.

"Layak, tapi konsen dulu benahi Jakarta 5 tahun ini. Lain cerita kalau Jokowi. Jadi tidak usahlah itu mereka sama-sama maju bareng," ucap Sofyan.

Meski menyatakan, Jokowi-Ahok tidak usah maju bersama, Komisaris Independen PT Kimia Farma itu berpendapat bahwa keduanya merupakan pasangan serasi. Sebab, Jokowi-Ahok benar-benar terlihat serius membenahi Jakarta dibanding pendahulunya.

"Mereka cocok, tapi sekali lagi jangan dua-duanya majulah. Kalau Jokowi maju sendiri tidak apa-apa," ujar Sofyan. (Eks)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya