Untuk pertama kalinya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengendarai sepeda dari rumah dinas menuju kantornya di Balaikota DKI Jakarta. Aksi 'bike to work' Jokowi ini rencananya akan dilakukan secara rutin setiap Jumat pagi.
"Iya, ini rutin, setiap hari Jumat ini kita lakukan. Bukan hanya seremonial. Saya ndak suka yang seremoni-seremoni," ujar Jokowi usai mengendarai sepedanya dari rumah dinasnya di Jalan Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (1/10/2013).
Setibanya di Balaikota usai mengendarai sepedanya, Jokowi tampak duduk istirahat sejenak di selasar depan Balai Agung, Balaikota DKI Jakarta. Beberapa kali Jokowi terlihat menarik nafas dan mengusap keringatnya. Apakah dirinya merasa lelah setelah baik sepeda sejauh sekitar 4 kilometer itu?
"Ndak, biasa saja. Tapi wong tadi saya ngebut, kecepatannya 80 kilometer perjam," guyon Jokowi.
Namun demikian, Jokowi yakin mampu secara rutin bersepeda setiap hari Jumat. Sebab, bersepada bukan hal baru baginya. Saat masih memimpin Solo, dirinya terbiasa mengendarai sepeda.
"Kalau di Solo itu, rutin 2 kali seminggu naik sepeda. Ini kelihatannya saja berat, tapi habis itu badan berasa enteng," ucap Jokowi.
Namun, bersepeda di Solo dan di Jakarta berbeda. Para pesepeda di Jakarta harus berhadapan dengan kepulan asap hitam angkutan umum seperti Kopaja dan Metro Mini yang membahayakan bagi para pengendara sepeda.
"Saya pikir kalau sudah jam 8 atau jam setengah 9 pagi mungkin saja (asap polusi), tapi kalau berangkatnya jam 6 sampai setengah 7 tidak, jalanan masih lancar," papar Jokowi. (Mut/Yus)
"Iya, ini rutin, setiap hari Jumat ini kita lakukan. Bukan hanya seremonial. Saya ndak suka yang seremoni-seremoni," ujar Jokowi usai mengendarai sepedanya dari rumah dinasnya di Jalan Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (1/10/2013).
Setibanya di Balaikota usai mengendarai sepedanya, Jokowi tampak duduk istirahat sejenak di selasar depan Balai Agung, Balaikota DKI Jakarta. Beberapa kali Jokowi terlihat menarik nafas dan mengusap keringatnya. Apakah dirinya merasa lelah setelah baik sepeda sejauh sekitar 4 kilometer itu?
"Ndak, biasa saja. Tapi wong tadi saya ngebut, kecepatannya 80 kilometer perjam," guyon Jokowi.
Namun demikian, Jokowi yakin mampu secara rutin bersepeda setiap hari Jumat. Sebab, bersepada bukan hal baru baginya. Saat masih memimpin Solo, dirinya terbiasa mengendarai sepeda.
"Kalau di Solo itu, rutin 2 kali seminggu naik sepeda. Ini kelihatannya saja berat, tapi habis itu badan berasa enteng," ucap Jokowi.
Namun, bersepeda di Solo dan di Jakarta berbeda. Para pesepeda di Jakarta harus berhadapan dengan kepulan asap hitam angkutan umum seperti Kopaja dan Metro Mini yang membahayakan bagi para pengendara sepeda.
"Saya pikir kalau sudah jam 8 atau jam setengah 9 pagi mungkin saja (asap polusi), tapi kalau berangkatnya jam 6 sampai setengah 7 tidak, jalanan masih lancar," papar Jokowi. (Mut/Yus)
