Tim penyidik Densus 88 melepas 1 dari 8 terduga pelaku penembakan polisi yang sudah dibekuk. Polri menganggap, 1 orang tersebut tak terkait dalam berbagai aksi teror yang dilakukan 7 pelaku lainnya.
"Setelah diperiksa kami kembalikan. Ada 1 yang tidak ada kaitannya, sehingga 7 orang itu sekarang sedang dalam proses," kata Kapolri Komjen Sutarman di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (1/11/2013).
Lanjut Sutarman, dari 7 pelaku yang ditangkap 6 diantaranya telah ditahan. Sedangkan seorang pelaku masih bebas berkeliaran. Para pelaku itu, lanjut dia, memiliki peranan masing-masing. Mulai merakit senjata kemudian mengirimkannya kepada seseorang agar diberikan kepada sang eksekutor. Namun sang esekutor masih dalam pengejaran.
"Kemudian kami juga telusuri dari penyedia kendaraan sepeda motor. Arahnya sampai kepada pelakunya juga. Sehingga mudah-mudahan dalam waktu singkat, pelakunya sudah bisa kami tangkap," jelas dia.
Sutarman berjanji segera menangkap sang eksekutor yang selama ini kerap berpindah-pindah. Meski diakuinya membutuhkan waktu cukup lama untuk menangkap sang eksekutor itu.
"Sama dulu ketika kami menangkap Noordin M Top, DR Azahari, itu juga cukup lama. Tapi terus kami ikuti. Untuk semaksimal mungkin sampai kami bisa menangkap pelakunya," janji dia.
Janji diberikan Sutarman setelah pihaknya menemukan titik terang. Sebab 7 pelaku yang ditangkap itu memiliki peran sebagai pembantu eksekutor. Mereka diduga bagian dari pelaku penembakan terhadap polisi yang terjadi di Ciputat, Cirendeu, dan Pondok Aren. Sedangkan pelaku penembakan di KPK tengah didalami terutama jenis senjatanya.
"Ini kelompoknya yang di Cirendeu, Ciputat, Pondok Aren. Sedangkan yang di KPK sedanh kami pelajari apakah terkait atau tidak. Senjatanya berbeda ini masih dalam pendalaman kami," ungkap dia.
Sutarman menjelaskan, jenis senjata yang digunakan pelaku merupakan senjata laras standar 9 mm. "Tapi apakah laras ini dirakit dengan senjata rakitan, itu yang harus kami cari. Mudah-mudahan dalam waktu singkat senjatanya ketemu," ucap Sutarman.
Saat ditanya apakah para pelaku penembakan itu bagian dari jaringan kelompok terorisme Abu Roban? Sutarman hanya menyatakan mereka bagian dari kelompok Indonesia Barat. "Dia kelompok Indonesia Barat. Mulai dari perampokan Tambora di Bekasi itu sebenarnya mengait," pungkas Sutarman. (Ali/Ism)
"Setelah diperiksa kami kembalikan. Ada 1 yang tidak ada kaitannya, sehingga 7 orang itu sekarang sedang dalam proses," kata Kapolri Komjen Sutarman di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (1/11/2013).
Lanjut Sutarman, dari 7 pelaku yang ditangkap 6 diantaranya telah ditahan. Sedangkan seorang pelaku masih bebas berkeliaran. Para pelaku itu, lanjut dia, memiliki peranan masing-masing. Mulai merakit senjata kemudian mengirimkannya kepada seseorang agar diberikan kepada sang eksekutor. Namun sang esekutor masih dalam pengejaran.
"Kemudian kami juga telusuri dari penyedia kendaraan sepeda motor. Arahnya sampai kepada pelakunya juga. Sehingga mudah-mudahan dalam waktu singkat, pelakunya sudah bisa kami tangkap," jelas dia.
Sutarman berjanji segera menangkap sang eksekutor yang selama ini kerap berpindah-pindah. Meski diakuinya membutuhkan waktu cukup lama untuk menangkap sang eksekutor itu.
"Sama dulu ketika kami menangkap Noordin M Top, DR Azahari, itu juga cukup lama. Tapi terus kami ikuti. Untuk semaksimal mungkin sampai kami bisa menangkap pelakunya," janji dia.
Janji diberikan Sutarman setelah pihaknya menemukan titik terang. Sebab 7 pelaku yang ditangkap itu memiliki peran sebagai pembantu eksekutor. Mereka diduga bagian dari pelaku penembakan terhadap polisi yang terjadi di Ciputat, Cirendeu, dan Pondok Aren. Sedangkan pelaku penembakan di KPK tengah didalami terutama jenis senjatanya.
"Ini kelompoknya yang di Cirendeu, Ciputat, Pondok Aren. Sedangkan yang di KPK sedanh kami pelajari apakah terkait atau tidak. Senjatanya berbeda ini masih dalam pendalaman kami," ungkap dia.
Sutarman menjelaskan, jenis senjata yang digunakan pelaku merupakan senjata laras standar 9 mm. "Tapi apakah laras ini dirakit dengan senjata rakitan, itu yang harus kami cari. Mudah-mudahan dalam waktu singkat senjatanya ketemu," ucap Sutarman.
Saat ditanya apakah para pelaku penembakan itu bagian dari jaringan kelompok terorisme Abu Roban? Sutarman hanya menyatakan mereka bagian dari kelompok Indonesia Barat. "Dia kelompok Indonesia Barat. Mulai dari perampokan Tambora di Bekasi itu sebenarnya mengait," pungkas Sutarman. (Ali/Ism)