Kasus Jual Keperawanan di Internet, Hingga Deportasi 7 Bayi TKI

Gadis cantik asal Rusia menjual keperawanannya lewat internet, dan 7 bayi dideportasi dari Malaysia. Keduanya terangkum dalam top 5 artikel

oleh Aribowo Suprayogi diperbarui 03 Nov 2013, 00:18 WIB
Heboh gadis cantik asal Rusia yang melelang keperawanannya, seharga Rp 340 juta lewat internet, menjadi kontroversi berbagai pihak. Meski demikian, polisi tidak bisa berbuat apa-apa karena perbuatan itu tidak melanggar hukum.

Sementara itu di Batam, 7 bayi dideportasi dari Malaysia, bayi dan ibunya kini ditampung di sebuah rumah singgah di Kota Batam. Diduga bayi-bayi ini merupakan hasil hubungan gelap, antara sang Ibu yang bekerja menjadi TKI pembantu rumah tangga dengan majikannya.

Berikut ini adalah 5 artikel pilihan yang paling banyak dibaca pecinta Liputan6.com, sepanjang Sabtu (2/11/2013).

Gadis Cantik 18 Tahun Asal Rusia Lego Keperawanan Rp 340 Jt

Shatuniha,  gadis 18 tahun asal Rusia, dilaporkan melelang keperawanannya di internet seharga Rp 340 Juta. Shatuniha mengajak pembeli kegadisannya untuk melakukan pertemuan di sebuah hotel di Kota Krasnoyarsk, Ia berharap dibayar di muka sebelum melakukan hubungan seksual dengan pria yang mampu menawar di atas harga minimal yang ia patok. Atas tindakannya ini polisi setempat tak bisa berbuat apa-apa, karena baik Shatuniha maupun si pembeli tidak melanggar hukum.

Pemimpin Iran: Lahirkan Anak Sebanyak-banyaknya

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengimbau warganya untuk melahirkan anak sebanyak-banyaknya. Hal ini, demi masa depan Iran. Menurut dia, langkah meningkatkan angka kelahiran sangat perlu bagi negaranya saat ini. Sebab pemuda adalah elemen paling penting dalam mengembangkan pekerjaan ilmiah dalam membangun negara. Dalam sensus terakhir, jumlah penduduk Iran saat ini adalah sekitar 74.7 juta. 50% di antaranya adalah orang tua. Khamenei menargetkan jumlah populasi Iran minimal 150 juta yang didominasi pemuda.

2 Dekade Pembantaian, Kuburan Massal Muslim Bosnia Ditemukan

Setidaknya 360 jenazah warga Bosnia  ditemukan di satu kuburan massal di dekat Kota Prijedor, yang berjarak 260 km timur laut dari ibukota Bosnia, Sarajevo. Temuan ini lebih banyak dari perkiraan sebelumnya. Bahkan diperkirakan bakal lebih banyak dari 629 mayat yang ditemukan di Srebrenica. Institut Orang Hilang yang berbasis di Sarajevo mengatakan, kuburan  di dekat Kota Prijedor ini  terkait makam yang ditemukan pada 2003 lalu, yang jaraknya sekitar 6 mil, tempat jasad 373 korban ditimbun. Luas makam terbaru yang ditemukan meliputi 5.000 meter persegi dengan kedalaman 10 meter. 

Hasil Perkosaan, Tujuh Bayi TKI Dipulangkan dari Malaysia

Sebanyak 7 bayi, rata-rata berusia satu bulan dideportasi dari Malaysia, bersama tujuh tenaga Kerja Indonesia (TKI) melalui Batam dan kini menghuni rumah singgah sementara Dinas Sosial Batam.  Kepala Bidang Jaminan Bantuan Sosial, Dinsos Kota Batam, Nur Arifin  mengatakan, seluruh bayi lahir dari ibu yang tidak memiliki hubungan pernikahan.  Salah seorang TKI  yang membawa bayi mengatakan, kehamilan terjadi karena dia dipaksa melayani nafsu majikannya. 

Tangkap 25 WNA, Polisi Tahan 1 Penjahat Cyber

Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Mabes Polri terus menggali aksi penipuan via internet melalui e-mail high checking yang diduga dilakukan 25 Warga Negara Asing (WNA) dan dibantu 3 WNI. Akibat aksinya korban merasa dirugikan hingga miliaran rupiah. Polisi masih memburu bos besar sindikat penipuan dan pembajakan e-mail ini. Diduga tangan kanan bos besar di Indonesia adalah Papson. Dalam aksinya. Papson diduga bekerja sama dengan Kelvin Kamara, mantan atlet sepak bola PSPS Pekan Baru. (Ari/Yus)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya