Maskapai penerbangan murah untuk perjalanan jarak jauh AirAsia X, mulai menabuh genderang persaingan di kawasan Asia. Maskapai Malaysia ini mulai membuka akses terbang tanpa henti (non-stop) dari Kuala Lumpur, Malaysia ke Bangkok, Thailand pada awal tahun depan. Selain itu, AirAsia X pun akan membuka akses penerbangan dari Bangkok ke Melbourne atau Sydney.
Aksi Air Asia X ini secara langsung membuka persaingan dengan maskapai penerbangan Jetstar yang telah lebih dulu mengusai rute tersebut.
Dikutip dari SMH.com, Senin (4/11/2013), maskapai yang berbasis di Malaysia tersebut berhasil membuka rute penerbangan Kuala Lumpur dari dan ke Melbourne dua kali sehari serta 12 kali seminggu dari dan ke Sydney.
Rencananya, induk maskapainya, AirAsia akan segera melakukan dua tahap pengembangan dimana pihaknya membuka sejumlah layanan penerbangan pesawat berbadan panjang dan medium ke pusat-pusat penerbangan regional di kawasan Asia Tenggara.
Guna melebarkan sayap bisnisnya, AirAsia terus membuka lebih banyak penerbangan jarak jauh termasuk dari Malaysia ke Bangkok, Thailand. Lebih rinci, mulai awal tahun depan, AirAsia X akan mulai menjadikan bandara Don Mueang, Bangkok sebagai basis dua pewasat jenis A300 dengan kapasitas 377 kursi miliknya.
Sementara Thai AirAsia yang juga beroperasi di bandara tersebut bertugas melayani penerbangan domestik dan kota-kota internasional yang jaraknya dekat dengan Bangkok.
CEO AirAsia X Azran Osman-Rani mengatakan, terdapat tiga tujuan penerbangan untuk wilayah Bangkok yaitu satu atau dua di Australia dengan rute penerbangan lainnya ke China dan Asia Timur.
Artinya, kemungkinan besar AirAsia X akan mulai menabuh genderang perang dengan Jetstar, maskapai yang telah lebih dulu mengoperasikan tiga penerbangan dari Melbourne ke Bangkok. Sementara Melbourne dan Sydney akan menjadi kota-kota Australia pertama di mana AirAsia X akan menerbangkan pesawatnya ke Bangkok.
Dengan jumlah pesawat dan kursi penumpang yang lebih banyak disediakan AirAsia X, tentu ini akan menjadi persaingan yang sulit dengan Jetstar. Hal ini mengingat jumlah kursi Jetstar 25% lebih sedikit dibandingkan milik AirAsia.
"Strategi penerbangan dari Bangkok adalah menerbangkan lebih banyak pesawat ke kota-kota tujuan yang sama dengan AirAsia X," jelas Osman-Rani.
Dia mengatakan, AirAsia X ingin mengurangi risiko finansial yang harus dihadapi setelah membuka rute penerbangan ke kota-kota baru di suatu negara.
"Kami masih berupaya meningkatkan penerbangan Bangkok, tapi kami akan mengambil 20 pesawat lainnya tahun depan. Semuanya tergantung bagaimana kami berkembang lebih cepat di Kuala Lumpur atau pusat penerbangan internasional Bangkok," ungkapnya.
Dalam setahun terakhir, AirAsia X juga berniat membuka rute penerbangan baru dari Australia ke Jakarta. Sejauh ini, AirAsia telah membuka rute penerbangan jarak jaur dari Kuala Lumpur ke 13 kota di luar negeri yaitu Taipei, Jeddah (Arab Saudi), Male (Maldives), Kolombo (Sri Lanka), Kathmandu (Nepal), Tokyo dan Osaka (Jepang), Seoul dan Busan (Korea Selatan), serta Chengdu, Beijing, Shanghai dan Hangzhou (China). (Sis/Shd)
Aksi Air Asia X ini secara langsung membuka persaingan dengan maskapai penerbangan Jetstar yang telah lebih dulu mengusai rute tersebut.
Dikutip dari SMH.com, Senin (4/11/2013), maskapai yang berbasis di Malaysia tersebut berhasil membuka rute penerbangan Kuala Lumpur dari dan ke Melbourne dua kali sehari serta 12 kali seminggu dari dan ke Sydney.
Rencananya, induk maskapainya, AirAsia akan segera melakukan dua tahap pengembangan dimana pihaknya membuka sejumlah layanan penerbangan pesawat berbadan panjang dan medium ke pusat-pusat penerbangan regional di kawasan Asia Tenggara.
Guna melebarkan sayap bisnisnya, AirAsia terus membuka lebih banyak penerbangan jarak jauh termasuk dari Malaysia ke Bangkok, Thailand. Lebih rinci, mulai awal tahun depan, AirAsia X akan mulai menjadikan bandara Don Mueang, Bangkok sebagai basis dua pewasat jenis A300 dengan kapasitas 377 kursi miliknya.
Sementara Thai AirAsia yang juga beroperasi di bandara tersebut bertugas melayani penerbangan domestik dan kota-kota internasional yang jaraknya dekat dengan Bangkok.
CEO AirAsia X Azran Osman-Rani mengatakan, terdapat tiga tujuan penerbangan untuk wilayah Bangkok yaitu satu atau dua di Australia dengan rute penerbangan lainnya ke China dan Asia Timur.
Artinya, kemungkinan besar AirAsia X akan mulai menabuh genderang perang dengan Jetstar, maskapai yang telah lebih dulu mengoperasikan tiga penerbangan dari Melbourne ke Bangkok. Sementara Melbourne dan Sydney akan menjadi kota-kota Australia pertama di mana AirAsia X akan menerbangkan pesawatnya ke Bangkok.
Dengan jumlah pesawat dan kursi penumpang yang lebih banyak disediakan AirAsia X, tentu ini akan menjadi persaingan yang sulit dengan Jetstar. Hal ini mengingat jumlah kursi Jetstar 25% lebih sedikit dibandingkan milik AirAsia.
"Strategi penerbangan dari Bangkok adalah menerbangkan lebih banyak pesawat ke kota-kota tujuan yang sama dengan AirAsia X," jelas Osman-Rani.
Dia mengatakan, AirAsia X ingin mengurangi risiko finansial yang harus dihadapi setelah membuka rute penerbangan ke kota-kota baru di suatu negara.
"Kami masih berupaya meningkatkan penerbangan Bangkok, tapi kami akan mengambil 20 pesawat lainnya tahun depan. Semuanya tergantung bagaimana kami berkembang lebih cepat di Kuala Lumpur atau pusat penerbangan internasional Bangkok," ungkapnya.
Dalam setahun terakhir, AirAsia X juga berniat membuka rute penerbangan baru dari Australia ke Jakarta. Sejauh ini, AirAsia telah membuka rute penerbangan jarak jaur dari Kuala Lumpur ke 13 kota di luar negeri yaitu Taipei, Jeddah (Arab Saudi), Male (Maldives), Kolombo (Sri Lanka), Kathmandu (Nepal), Tokyo dan Osaka (Jepang), Seoul dan Busan (Korea Selatan), serta Chengdu, Beijing, Shanghai dan Hangzhou (China). (Sis/Shd)