PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) mendatangkan 30 unit kereta rel listrik (KRL) JR seri 205 bekas pakai yang dibeli melalui tender Internasional di Jepang. Nilai pembelian KRL ini mencapai Rp 30 miliar.
Kereta ini rencananya baru akan mulai dioperasikan pada bulan Desember mendatang sebagai kereta pengganti dari unit yang sedang beroperasi karena mengalami perbaikan.
"Kereta seri 205 tidak akan menambah perjalanan, untuk saat ini hanya untuk mengganti kereta yang sedang diperbaiki," ujar Direktur Utama PT KCJ Tri Handoyo di Stasiun Juanda, Jakarta, Senin (4/11/2013).
Tri menjelaskan, 30 unit KRL ini diangkut menggunakan kapal MV HHL TYNE yang tiba di Pelabuhan Tanjung Priok pada Minggu (3/11/2013).
"Kedatangan KRL ini merupakan pengadaan tahap pertama dari program penambahan armada di tahun 2013 di mana pada November 2013 ini ada sekitar 70 unit dijadwalkan akan tiba di Indonesia," lanjut dia.
KRL ini kemudian dipindahkan ke Stasiun Pasoso, Tanjung Priok untuk dibawa ke Balai Yasa Manggarai dan Dipo Bukit Duri.
KRL tersebut baru beroperasi setelah melalui proses sertifikasi yang dilakukan Direktur Jenderal Kereta Api di Kementerian Perhubungan.
"Sebelum dioperasikan kereta-kereta tersebut harus melaluai sejumlah proses seperti pengecekan fisik, perakitan ulang, pembenahan interior dan eksterior, serta uji statis," tandas dia. (Dny/Nur)
Kereta ini rencananya baru akan mulai dioperasikan pada bulan Desember mendatang sebagai kereta pengganti dari unit yang sedang beroperasi karena mengalami perbaikan.
"Kereta seri 205 tidak akan menambah perjalanan, untuk saat ini hanya untuk mengganti kereta yang sedang diperbaiki," ujar Direktur Utama PT KCJ Tri Handoyo di Stasiun Juanda, Jakarta, Senin (4/11/2013).
Tri menjelaskan, 30 unit KRL ini diangkut menggunakan kapal MV HHL TYNE yang tiba di Pelabuhan Tanjung Priok pada Minggu (3/11/2013).
"Kedatangan KRL ini merupakan pengadaan tahap pertama dari program penambahan armada di tahun 2013 di mana pada November 2013 ini ada sekitar 70 unit dijadwalkan akan tiba di Indonesia," lanjut dia.
KRL ini kemudian dipindahkan ke Stasiun Pasoso, Tanjung Priok untuk dibawa ke Balai Yasa Manggarai dan Dipo Bukit Duri.
KRL tersebut baru beroperasi setelah melalui proses sertifikasi yang dilakukan Direktur Jenderal Kereta Api di Kementerian Perhubungan.
"Sebelum dioperasikan kereta-kereta tersebut harus melaluai sejumlah proses seperti pengecekan fisik, perakitan ulang, pembenahan interior dan eksterior, serta uji statis," tandas dia. (Dny/Nur)