Mohammed Morsi, Presiden Mesir terguling itu disidang bersama dengan 14 tokoh senior Ikhwanul Muslimin. Dia didakwa kasus penghasutan yang menyebabkan tewasnya pemrotes di luar istana presiden pada 2012 silam.
Dilansir dari BBC, Selasa (5/11/2013), dalam persidangan tersebut Morsi mengatakan dirinya masih menjadi presiden Mesir yang sah dan masih menjabat sebagai presiden, ketika hakim menanyakan namanya.
"Saya Mohammed Morsi, presiden republik ini. Saya merupakan presiden Mesir yang sah. Anda tidak memiliki hak untuk memimpin persidangan masalah presidensial," jawab Morsi menantang.
Setelah Morsi menyampaikan pernyataan dirinya masih menjadi Presiden yang sah, ia pun menolak untuk mengenakan seragam narapidana. Seperti yang telah dikenakan oleh terdakwa lain di ruang sidang.
Para terdakwa, yang berada di balik jeruji besi di ruang pengadilan pun meneriakkan "ilegal, ilegal" kepada Morsi yang tak mau berseragam putih-putih khas napi.
Tidak ada gambar dari pengadilan yang ditayangkan televisi, meskipun wartawan diizinkan untuk menyaksikan kemunculan perdana Morsi setelah digulingkan pada 3 Juli lalu. Hanya ada cuplikan saat Morsi tiba di depan tempat persidangan.
Terlihat pula ada cuplikan saat dirinya meneriakkan penolakan untuk membuka jasnya dan mengenakan seragam napi dari balik jeruji besi di ruang persidangan, yang juga digunakan untuk mengadili Husni Mubarak. Morsi disidang atas pembunuhan 900 demonstran. Sementara para pendukung Morsi menggelar protes di luar persidangan dan tempat lain di Kairo.
Sidang ditunda
Melihat ulah Morsi di persidangan, hakim sampai dua kali menghentikan proses peradilan. Tak juga bisa berdamai dengan pihak pengadilan, akhirnya hakim memutuskan untuk menunda kasus tersebut hingga tahun depan. Padahal jadwal persidangan pada 4 November 2013, telah ditetapkan sejak awal Oktober. Atas ulah Morsi itu, hakim menetapkan persidangan itu akan kembali digelar pada 8 Januari 2014 mendatang.
Morsi pun kemudian dibawa kembali ke penjara Burj al-Arab di Alexandria. Pejabat keamanan mengatakan kepada BBC, Morsi dipindahkan setelah mendaftar ke rumah sakit penjara untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin.
Morsi masih menunggu hasil pemeriksaan medis, yang akan menentukan apakah dia akan dikirimkan ke penjara, atau tetap berada di rumah sakit. Laporan sebelumnya menyatakan, dia akan dibawa ke penjara Tora di daerah pinggiran Kairo. Namun kini ia ditahan di lokasi militer yang dirahasiakan.
Senin pagi, Morsi dibawa ke lokasi pengadilan di Akademi Polisi dengan menggunakan helikopter. Sementara terdakwa lainnya termasuk Essam el-Erian, Mohammed al-Beltagi dan Ahmed Abdel Aatie, tiba di pengadilan dengan kawalan petugas bersenjata.
Persidangan Morsi yang pertama ini, memicu protes para pendukungnya yang berdemo di luar gedung pengadilan dan lokasi lainnya di Kairo. Sebelumnya para pendukung Morsi juga sempat menyerukan agar masyarakat menggelar demonstrasi besar-besar terkait persidangan sang pemimpin.
Sebelum persidangan Morsi, suasana mesir pun mencekam. Masyarakat setempat khawatir dengan kondisi ibukota selama beberapa hari mendatang, karena diperkirakan persidangan tersebut akan semakin meretakkan hubungan antarwarga Mesir dan menyebabkan kerusuhan dan instabilitas.
Ketegangan juga terjadi pada Minggu, 3 November malam, ketika seorang pria bersenjata membunuh 2 polisi dekat kota Ismailia. Pasca-insiden tersebut, kondisi Mesir pun mencekam, masyarakat pun khawatir akan terjadi tindak kekerasan lain setelah itu. (Tnt/Ism)
Dilansir dari BBC, Selasa (5/11/2013), dalam persidangan tersebut Morsi mengatakan dirinya masih menjadi presiden Mesir yang sah dan masih menjabat sebagai presiden, ketika hakim menanyakan namanya.
"Saya Mohammed Morsi, presiden republik ini. Saya merupakan presiden Mesir yang sah. Anda tidak memiliki hak untuk memimpin persidangan masalah presidensial," jawab Morsi menantang.
Setelah Morsi menyampaikan pernyataan dirinya masih menjadi Presiden yang sah, ia pun menolak untuk mengenakan seragam narapidana. Seperti yang telah dikenakan oleh terdakwa lain di ruang sidang.
Para terdakwa, yang berada di balik jeruji besi di ruang pengadilan pun meneriakkan "ilegal, ilegal" kepada Morsi yang tak mau berseragam putih-putih khas napi.
Tidak ada gambar dari pengadilan yang ditayangkan televisi, meskipun wartawan diizinkan untuk menyaksikan kemunculan perdana Morsi setelah digulingkan pada 3 Juli lalu. Hanya ada cuplikan saat Morsi tiba di depan tempat persidangan.
Terlihat pula ada cuplikan saat dirinya meneriakkan penolakan untuk membuka jasnya dan mengenakan seragam napi dari balik jeruji besi di ruang persidangan, yang juga digunakan untuk mengadili Husni Mubarak. Morsi disidang atas pembunuhan 900 demonstran. Sementara para pendukung Morsi menggelar protes di luar persidangan dan tempat lain di Kairo.
Sidang ditunda
Melihat ulah Morsi di persidangan, hakim sampai dua kali menghentikan proses peradilan. Tak juga bisa berdamai dengan pihak pengadilan, akhirnya hakim memutuskan untuk menunda kasus tersebut hingga tahun depan. Padahal jadwal persidangan pada 4 November 2013, telah ditetapkan sejak awal Oktober. Atas ulah Morsi itu, hakim menetapkan persidangan itu akan kembali digelar pada 8 Januari 2014 mendatang.
Morsi pun kemudian dibawa kembali ke penjara Burj al-Arab di Alexandria. Pejabat keamanan mengatakan kepada BBC, Morsi dipindahkan setelah mendaftar ke rumah sakit penjara untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin.
Morsi masih menunggu hasil pemeriksaan medis, yang akan menentukan apakah dia akan dikirimkan ke penjara, atau tetap berada di rumah sakit. Laporan sebelumnya menyatakan, dia akan dibawa ke penjara Tora di daerah pinggiran Kairo. Namun kini ia ditahan di lokasi militer yang dirahasiakan.
Senin pagi, Morsi dibawa ke lokasi pengadilan di Akademi Polisi dengan menggunakan helikopter. Sementara terdakwa lainnya termasuk Essam el-Erian, Mohammed al-Beltagi dan Ahmed Abdel Aatie, tiba di pengadilan dengan kawalan petugas bersenjata.
Persidangan Morsi yang pertama ini, memicu protes para pendukungnya yang berdemo di luar gedung pengadilan dan lokasi lainnya di Kairo. Sebelumnya para pendukung Morsi juga sempat menyerukan agar masyarakat menggelar demonstrasi besar-besar terkait persidangan sang pemimpin.
Sebelum persidangan Morsi, suasana mesir pun mencekam. Masyarakat setempat khawatir dengan kondisi ibukota selama beberapa hari mendatang, karena diperkirakan persidangan tersebut akan semakin meretakkan hubungan antarwarga Mesir dan menyebabkan kerusuhan dan instabilitas.
Ketegangan juga terjadi pada Minggu, 3 November malam, ketika seorang pria bersenjata membunuh 2 polisi dekat kota Ismailia. Pasca-insiden tersebut, kondisi Mesir pun mencekam, masyarakat pun khawatir akan terjadi tindak kekerasan lain setelah itu. (Tnt/Ism)