Buruh Demo Kantor Jokowi, Kapolres: Lewat Batas, Dipukul Mundur

Personel yang dikerahkan tersebut merupakan petugas gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Pusat, dan Polsek Gambir.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 06 Nov 2013, 13:11 WIB
Sebanyak 930 personel kepolisian diturunkan untuk mengamankan demo buruh di depan kantor Jokowi. Personel yang dikerahkan tersebut merupakan petugas gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Pusat, dan Polsek Gambir.

"930 personel yang disiagakan," ujar Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol AR Yoyol di depan Balaikota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (6/11/2013).

Yoyol mengatakan, selain itu, pihaknya juga menyiapkan 4 water canon dan 4 baracuda untuk mengamankan aksi unjuk rasa.

Pantauan Liputan6.com di lapangan, aksi tersebut menyebabkan lalu lintas di Jalan Medan Merdeka Selatan tersendat. Kendaraan yang melintas harus melambatkan lajunya karena massa buruh mulai berdiri bergerombol di badan jalan sambil mengayunkan spanduk dan umbul-umbul.

Polisi hanya memberikan kesempatan kepada buruh hingga pukul 18.00 WIB. Apabila melebihi waktu tersebut, maka massa buruh akan dipaksa bubar.

"Kita beri kesempatan sampai pukul 6 sore, kalau tetap bertahan kita pukul mundur. Kita tidak akan juga melakukan penutupan. Kalau buruh akan diminta melebar ke samping agar tidak menutup jalan," katanya.

Menurut dia, dari izin yang diajukan buruh, aksi tersebut akan berlangsung selama 3 hari dari 6 hingga 8 November. Pihaknya tetap melakukan pengamanan dan jumlah personel yang diterjunkan akan disesuaikan dengan jumlah buruh. "Besok mungkin lebih banyak lagi petugasnya, kita lihat situasinya. Biar berimbang agar tidak terjadi salah paham atau chaos," kata Yoyol.

Buruh berunjuk rasa untuk menuntut kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2014 menjadi Rp 3,7 juta. Mereka juga menolak penetapan UMP sebesar Rp 2,4 juta oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, pada pekan lalu sesuai dengan rekomendasi Dewan Pengupahan. (Mvi/Ism)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya