`Benda Mencurigakan` Hebohkan DPR, Ternyata Isinya...

Pamdal DPR menganggap kardus yang dibawa pria itu berisi benda mencurigakan.

oleh Riski Adam diperbarui 06 Nov 2013, 14:30 WIB
Petugas Keamanan Dalam (Pamdal) Kompleks Gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Jakarta, mengamankan sebuah kardus yang berisi benda mencurigakan. Kardus tersebut dibawa oleh seorang petugas dari Kantor PT Pos Indonesia. Ternyata, isi dari kardus tersebut adalah mesin air yang biasanya digunakan untuk memompa akuarium atau kolam ukuran besar.

"Isinya blower air, semacam pompa gitu," kata salah seorang Pamdal di Gedung Nusantara III DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (6/11/2013).

Ia menjelaskan, informasi itu diketahui setelah kardus yang mengemas mesin tersebut disobek di pos kemananan Kompleks Gedung Parlemen. Setelah dicocokkan dengan surat resi dari PT Pos Indonesia, di situ tertulis juga bahwa kardus dengan ukuran cukup besar itu memuat mesin pompa.

Benda dalam kardus tersebut sempat menghebohkan DPR. Peristiwa terjadi sekitar pukul 13.00 WIB, saat beberapa Pamdal melarang seorang pria yang membawa sebuah kardus memasuki lift ruang pimpinan DPR di Gedung Nusantara III. Pamdal menganggap kardus yang dibawa pria itu berisi benda mencurigakan.

Karena dianggap mencurigakan, Pamdal meminta pria yang mengantar menunjukkan identitasnya. Namun, meski mengenakan seragam PT Pos Indonesia, pria tersebut tidak mampu menunjukkan identitas pegawai PT Pos Indonesia.

Dari rekaman di monitor mesin X-Ray, nampak kardus ukuran lumayan besar yang dibungkus sampul coklat tersebut terisi benda berbentuk kotak. Dari rekaman itu juga nampak benda di dalamnya berbentuk benda padat, dan memiliki cabang menyerupai kabel.

Informasi dari Pamdal di lokasi, kardus tersebut merupakan barang kiriman dari seseorang bernama Ranu yang bekerja sebagai petugas keamanan di Sekretariat Jenderal DPR. Pria yang mengaku pegawai PT Pos tersebut datang ke Gedung DPR dengan maksud ingin mengembalikan kiriman karena alamat tujuan, di Depok, dikatakan fiktif.

"Katanya yang ngirim Ranu, keamanan Setjen DPR, tapi yang namanya Ranu nggak ada. Terus anehnya, orang tadi juga nggak punya kartu pengenal PT Pos," kata seorang Pamdal lainnya. (Mvi/Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya