Laporan terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan sekitar 52 juta pekerja Indonesia masih berpendidikan Sekolah Dasar (SD) ke bawah. Angka ini sekitar 46,95% dari total pekerja di Indonesia yang mencapai 110,8 juta orang.
"Dari rata-rata orang yang bekerja, tingkat di bawah SD yang masih banyak terserap untuk bekerja yaitu mencapai sebesar 52 juta orang. Dari hal itu terlihat, pekerja dengan tingkat pendidikan universitas masih sangat kecil," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin dalam keterangan pers di kantornya, Jakarta, Rabu (6/11/2013).
BPS mencatat sebanyak 18,47% atau setara 20,46 juta orang yang bekerja memiliki tingkat pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP), sebanyak 17,84 juta orang yang bekerja memiliki tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA).
Jika melihat data Agustus 2012, dari jumlah 114,02 juta orang yang bekerja, sebesar 54,62 juta orang yang bekerja memiliki tingkat pendidikan di bawah SD dan sebanyak 20,29 juta orang yang memiliki tingkat pendidikan SMP.
"Kalau melihat tingkat pendidikan dibawah SD dan SMP, dari tahun ke tahun tingkat pendidikan itu yang paling banyak menyerap pekerjaan," tegasnya.
Untuk sekolah menengah kejuruan juga masih banyak yang menyerap pekerjaan hampir sebanyak 9,99 juta orang, sebanyak 2,64% atau setara 2,92 juta orang yang bekerja memiliki tingkat pendidikan D1-D3, dan sebanyak 6,83% atau setara 7,57 juta orang yang bekerja memiliki tingkat pendidikan Universitas.
Suryamin menyatakan, perbaikan kualitas penduduk yang bekerja ditunjukkan kecenderungan menurunnya penduduk bekerja pendidikan rendah SMP ke bawah dan meningkatnya penduduk bekerja pendidikan tinggi.
"Dalam setahun terakhir, penduduk bekerja berpendidikan rendah menurun dari 74,1 juta orang (66,87%) pada Agustus 2012 menjadi 72,5 juta orang (65,42%) pada Agustus 2013," jelas dia (Dis/Ndw)
"Dari rata-rata orang yang bekerja, tingkat di bawah SD yang masih banyak terserap untuk bekerja yaitu mencapai sebesar 52 juta orang. Dari hal itu terlihat, pekerja dengan tingkat pendidikan universitas masih sangat kecil," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin dalam keterangan pers di kantornya, Jakarta, Rabu (6/11/2013).
BPS mencatat sebanyak 18,47% atau setara 20,46 juta orang yang bekerja memiliki tingkat pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP), sebanyak 17,84 juta orang yang bekerja memiliki tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA).
Jika melihat data Agustus 2012, dari jumlah 114,02 juta orang yang bekerja, sebesar 54,62 juta orang yang bekerja memiliki tingkat pendidikan di bawah SD dan sebanyak 20,29 juta orang yang memiliki tingkat pendidikan SMP.
"Kalau melihat tingkat pendidikan dibawah SD dan SMP, dari tahun ke tahun tingkat pendidikan itu yang paling banyak menyerap pekerjaan," tegasnya.
Untuk sekolah menengah kejuruan juga masih banyak yang menyerap pekerjaan hampir sebanyak 9,99 juta orang, sebanyak 2,64% atau setara 2,92 juta orang yang bekerja memiliki tingkat pendidikan D1-D3, dan sebanyak 6,83% atau setara 7,57 juta orang yang bekerja memiliki tingkat pendidikan Universitas.
Suryamin menyatakan, perbaikan kualitas penduduk yang bekerja ditunjukkan kecenderungan menurunnya penduduk bekerja pendidikan rendah SMP ke bawah dan meningkatnya penduduk bekerja pendidikan tinggi.
"Dalam setahun terakhir, penduduk bekerja berpendidikan rendah menurun dari 74,1 juta orang (66,87%) pada Agustus 2012 menjadi 72,5 juta orang (65,42%) pada Agustus 2013," jelas dia (Dis/Ndw)