BlackBerry mengumumkan perusahaannya tidak akan dijual ke pihak lain. Di saat yang bersamaan BlackBerry juga mengumumkan rencana untuk melengserkan Thorstein Heins dari jabatan sebagai CEO. Sebagai gantinya, BlackBerry pun menunjuk John Chen sebagai Chairman dan CEO baru.
Meski harus lengser dari jabatan tertinggi di perusahaan asal Kanada tersebut, Heins kabarnya tidak akan disia-siakan begitu saja. Heins dikabarkan akan mendapatkan bayaran dana pensiun sebesar USD 22 juta atau sekitar Rp 250 miliar.
Sebelumnya, Heins disebut-sebut akan mendapatkan uang sebesar USD 55,6 juta atau sekitar Rp 579,17 miliar jika perusahaan mencapai kata sepakat untuk dijual. Namun skenario yang terjadi ternyata berubah. BlackBerry tidak jadi dijual. Produsen smartphone itu telah mendapat suntikan dana US$ 1 miliar.
Seperti diwartakan AllThingsD, Rabu (6/11/2013), selain dana tersebut Heins juga masih mendapatkan gaji pokok sebesar US$ 3 juta selama 24 bulan ditambah dengan tunjangan lainnya. Secara matematis Heins justru diuntungkan dari keputusan yang dikeluarkan BlackBerry terhadap statusnya.
Mengingat selain gaji dan tunjangan, Heins dipastikan juga masih akan mendapatkan insentif dan penghargaan ekuitas yang nilainya belum dapat dibeberkan secara pasti oleh pihak perusahaan.
Pemerintah negeri asal BlackBerry, Kanada, sebelumnya secara terang-terangan menolak rencana Lenovo untuk meminang perusahaan yang dulunya bernama Research in Motion (RIM) tersebut. Pemerintah Kanada beralasan nantinya peralihan kepemilikan BlackBerry dapat menyulut PHK massal di negeranya. (vin/dew)
Baca juga :
BlackBerry Selamat dari Bangkrut
Lenovo Gagal Pinang BlackBerry
Perusahaan Dijual, Bos BlackBerry Bisa Dapat Ratusan Milyar
Batal Dijual, BlackBerry Tunjuk CEO Baru
Advertisement