Jenazah Bachrudin (35), seorang satpam korban penembakan, akhirnya dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Jakarta Pusat. Isak tangis keluarga pun pecah seketika mengawal perjalanan jenazah ke makam.
Marlina, istri korban penembakan tak kuasa menahan tangis ketika melihat jenazah sang suami dikebumikan ke dalam liang lahat, seakan tak mau ditinggalkan oleh sang suami.
"Ayah... Mama ikut ya, ya? Mamah mau ikut pokoknya. Ikut Ayah ya, jangan dipegangin, saya mau ikut laki saya emang nggak boleh? Itu suami saya," teriak Marlina sambil meronta-ronta di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat (6/11/2013).
Kedua anak Marlina buah cinta dari pernikahan dengan almarhum sang suami, Diana dan Muhammad Rizki Adam juga turut serta mengawal kepergian sang ayah. Keduanya justru terlihat lebih tegar dari ibunda mereka. Keduanya terlihat menenangkan sang ibu.
Bachrudin tewas setelah peluru panas menembus bagian dada sebelah kiri pada Rabu, 5 November pukul 18.30 WIB. Kejadian bermula saat pelaku yang juga anggota Brimob, Briptu Heriawan alias Wawan, marah saat korban menolak hormat.
Pelaku merasa dia pemegang kuasa di kawasan itu dan meminta semua security agar patuh kepadanya. Saat itu, korban tak mematuhi perintah pelaku untuk menghadap. pun murka. Pelaku meminta kepada Bachrudin untuk push-up sebagai hukuman. Bachrudin menolak. Pelaku kemudian menodongkan pistol dan menembak dada kiri korban hingga tembus ke bagian belakang. (Tnt/Ism)
Marlina, istri korban penembakan tak kuasa menahan tangis ketika melihat jenazah sang suami dikebumikan ke dalam liang lahat, seakan tak mau ditinggalkan oleh sang suami.
"Ayah... Mama ikut ya, ya? Mamah mau ikut pokoknya. Ikut Ayah ya, jangan dipegangin, saya mau ikut laki saya emang nggak boleh? Itu suami saya," teriak Marlina sambil meronta-ronta di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat (6/11/2013).
Kedua anak Marlina buah cinta dari pernikahan dengan almarhum sang suami, Diana dan Muhammad Rizki Adam juga turut serta mengawal kepergian sang ayah. Keduanya justru terlihat lebih tegar dari ibunda mereka. Keduanya terlihat menenangkan sang ibu.
Bachrudin tewas setelah peluru panas menembus bagian dada sebelah kiri pada Rabu, 5 November pukul 18.30 WIB. Kejadian bermula saat pelaku yang juga anggota Brimob, Briptu Heriawan alias Wawan, marah saat korban menolak hormat.
Pelaku merasa dia pemegang kuasa di kawasan itu dan meminta semua security agar patuh kepadanya. Saat itu, korban tak mematuhi perintah pelaku untuk menghadap. pun murka. Pelaku meminta kepada Bachrudin untuk push-up sebagai hukuman. Bachrudin menolak. Pelaku kemudian menodongkan pistol dan menembak dada kiri korban hingga tembus ke bagian belakang. (Tnt/Ism)