Bachrudin (35), seorang satpam korban penembakan anggota Brimob, Briptu Heriawan alias Wawan, akhirnya dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Jakarta Pusat. Di sela-sela pemakaman, putri Bachrudin, Diana menceritakan sedikit firasat terakhir sebelum peristiwa penembakan yang merenggut nyawa sang ayah.
"Ada firasat yang tidak enak, paginya bapak itu bilang tidak mau kerja," tutur Diana di lokasi pemakaman, Karet Bivak, Jakarta Pusat, Rabu (6/11/2013).
Pada Selasa 5 Oktober 2013 pagi, urai Diana, sebelum ayahnya berangkat bekerja ia merasakan perbedaan sikap sang ayah. Pada hari itu ayahnya mendadak tidak mau bekerja. "Tidak tahu kenapa, biasanya bapak selalu semangat," kata sulung dari 2 bersaudara ini.
Di mata Diana, sang ayah merupakan seorang yang disiplin, tegas dan bertanggung jawab ketika bekerja dan dalam kesehariannya.
Bachrudin tewas setelah peluru panas menembus bagian dada sebelah kiri pada Rabu, 5 November pukul 18.30 WIB. Kejadian bermula saat pelaku yang juga anggota Brimob, Briptu Heriawan alias Wawan, marah saat korban menolak hormat.
Wawan juga meminta maaaf kepada keluarga korban. Institusi Wawan, satuan berlambang teratai itu juga menyatakan bela sungkawanya pada keluarga korban.
"Kemudian ia menceritakan bahwa tidak dimaksud kejadian itu seperti itu. 'Tapi itu sudah terjadi komandan. Nah untuk itu saya mohon maaf kepada keluarga'," kata Kepala Korps Brimob Polri Irjen M Rum menirukan Wawan, di kantornya, Jakarta. (Tnt/Ism)
"Ada firasat yang tidak enak, paginya bapak itu bilang tidak mau kerja," tutur Diana di lokasi pemakaman, Karet Bivak, Jakarta Pusat, Rabu (6/11/2013).
Pada Selasa 5 Oktober 2013 pagi, urai Diana, sebelum ayahnya berangkat bekerja ia merasakan perbedaan sikap sang ayah. Pada hari itu ayahnya mendadak tidak mau bekerja. "Tidak tahu kenapa, biasanya bapak selalu semangat," kata sulung dari 2 bersaudara ini.
Di mata Diana, sang ayah merupakan seorang yang disiplin, tegas dan bertanggung jawab ketika bekerja dan dalam kesehariannya.
Bachrudin tewas setelah peluru panas menembus bagian dada sebelah kiri pada Rabu, 5 November pukul 18.30 WIB. Kejadian bermula saat pelaku yang juga anggota Brimob, Briptu Heriawan alias Wawan, marah saat korban menolak hormat.
Wawan juga meminta maaaf kepada keluarga korban. Institusi Wawan, satuan berlambang teratai itu juga menyatakan bela sungkawanya pada keluarga korban.
"Kemudian ia menceritakan bahwa tidak dimaksud kejadian itu seperti itu. 'Tapi itu sudah terjadi komandan. Nah untuk itu saya mohon maaf kepada keluarga'," kata Kepala Korps Brimob Polri Irjen M Rum menirukan Wawan, di kantornya, Jakarta. (Tnt/Ism)