Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyinggung masalah kemacetan saat bersilaturahmi dengan pengurus kamar Dagang dan Industri (Kadin) di Istana Bogor pada 4 November yang lalu. Dalam forum itu, dia mengeluh kerap dituding sebagai biang kemacetan. Padahal, dia mengaku tidak pernah menutup jalan saat melintas di jalanan.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menduga SBY tidak menyadari beberapa petugas melakukan penutupan jalan saat iring-iringan Istana melintas. Sehingga, SBY menyampaikan pernyataan tersebut.
"Pak SBY mungkin di mobil nggak sadar kali tutupin orang (jalan) ya," ujar Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (7/11/2013).
Mantan Bupati Belitung Timur itu mengatakan mungkin SBY tengah sibuk saat duduk di dalam mobil, sehingga tidak memperhatikan penutupan jalan oleh petugas saat dirinya melintas.
"Dia nggak tahu polisi pada tutup-tutupin di ujung-ujung. Kalau duduk kan, mana tahu. Mungkin beliau enggak sadar mobil jalan lancar. Kalau aku sih lihat. Tapi musti tanya ke yang bersangkutan," ujarnya.
SBY mengangkat masalah kemacetan saat bertemu dengan pengurus kadin. Dia menyebut masalah kemacetan sering dikeluhkan pengusaha karena membuat biaya bertambah mahal. Oleh karena itu, SBY meminta pemerintah daerah bertanggung jawab mengatasi kemaceten itu.
Dalam forum itu pula SBY 'mengeluh' karena sering dituding sebagai biang kemacetan. Padahal, tambah dia, dirinya tidak pernah menutup jalan. Dia bahkan bercerita pernah menempuh perjalanan dari Istana Negara ke Hotel Sahid Jaya dalam waktu 40 menit.
"Jangan keliru. Saya tidak pernah menutup jalan. Saya pernah datang ke undangannya Pak Agung Laksono, dari Istana ke Sahid sekitar 40 menit karena nggak pernah menutup jalan. Saya larang. Jangan, tambah macet nanti," tutur SBY waktu itu.
Di forum itu juga, SBY menyebut persoalan kemacetan Jakarta sebaiknya ditanyakan langsung kepada Jokowi. Sang Gubernur DKI bernama lengkap Joko Widodo itupun membalas bahwa ada tanggung jawab pemerintah pusat di Jakarta. Baca: Saling Serang Jokowi-SBY. (Eks)
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menduga SBY tidak menyadari beberapa petugas melakukan penutupan jalan saat iring-iringan Istana melintas. Sehingga, SBY menyampaikan pernyataan tersebut.
"Pak SBY mungkin di mobil nggak sadar kali tutupin orang (jalan) ya," ujar Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (7/11/2013).
Mantan Bupati Belitung Timur itu mengatakan mungkin SBY tengah sibuk saat duduk di dalam mobil, sehingga tidak memperhatikan penutupan jalan oleh petugas saat dirinya melintas.
"Dia nggak tahu polisi pada tutup-tutupin di ujung-ujung. Kalau duduk kan, mana tahu. Mungkin beliau enggak sadar mobil jalan lancar. Kalau aku sih lihat. Tapi musti tanya ke yang bersangkutan," ujarnya.
SBY mengangkat masalah kemacetan saat bertemu dengan pengurus kadin. Dia menyebut masalah kemacetan sering dikeluhkan pengusaha karena membuat biaya bertambah mahal. Oleh karena itu, SBY meminta pemerintah daerah bertanggung jawab mengatasi kemaceten itu.
Dalam forum itu pula SBY 'mengeluh' karena sering dituding sebagai biang kemacetan. Padahal, tambah dia, dirinya tidak pernah menutup jalan. Dia bahkan bercerita pernah menempuh perjalanan dari Istana Negara ke Hotel Sahid Jaya dalam waktu 40 menit.
"Jangan keliru. Saya tidak pernah menutup jalan. Saya pernah datang ke undangannya Pak Agung Laksono, dari Istana ke Sahid sekitar 40 menit karena nggak pernah menutup jalan. Saya larang. Jangan, tambah macet nanti," tutur SBY waktu itu.
Di forum itu juga, SBY menyebut persoalan kemacetan Jakarta sebaiknya ditanyakan langsung kepada Jokowi. Sang Gubernur DKI bernama lengkap Joko Widodo itupun membalas bahwa ada tanggung jawab pemerintah pusat di Jakarta. Baca: Saling Serang Jokowi-SBY. (Eks)