Tak Semua Produk Jamu Aman, Begini Kiat Memilihnya!

Dr. Akdrin Nelwan Sp. AK., MARS., MKes., M.Biomed mengimbau masyarakat agar berhati-hati dan cermat memilih jamu.

oleh Kusmiyati diperbarui 08 Nov 2013, 12:00 WIB

Banyaknya pedagang jamu nakal yang mencampurkan bahan kimia obat membuat Kepala Unit Pengobatan Integritas Rumah Sakit Darmais, dr. Akdrin Nelwan Sp. AK., MARS., MKes., M.Biomed mengimbau masyarakat agar berhati-hati dan cermat memilih jamu.

"Menurut Riset Kesehatan Dasar 2011 sebanyak 19,41 persen sampel obat tradisional yang ditemukan BPOM tidak memenuhi syarat dengan ditemukannya kandungan bahan kimia obat yang berbahaya," kata dr. Aldrin, Jumat (8/11/2013).

Menurut dr. Aldrin jamu palsu dirasakan dari reaksinya, jika semakin memburuk maka itu dikatakan palsu.

Selain dr. Aldrin, Kasubdit Bina Produksi dan Distribusi Obat-obatan dan Tradisional, dra. Nadira Rahim, Apt. Mkes juga mengatakan agar masyarakat hati-hati meminum jamu.

Untuk itu dra. Nadira berbagi kiat memilih obat tradisional. "Perhatikan labelnya, pada label harua memuat nama produk, logo, nomor izin edar, tanggal kedaluwarsa, komposisi bahan, aturan pakai, jumlah tiap wadah, peringatan, khasiat, nomor kode produksi dan nama perusahaan," kata dra. Nadira.

Ketua Usaha Jamu Gendong Lestari, Lasmi juga berbagi tips membedakan jamu asli dan palsu dilihat dari rasa. "Kalau jamu asli itu tidak lengket di tenggorokan seperti minum air putih biasa saja, aromanya juga wangi tidak tengik itu yang membedakan dengan yang palsu," kata Lasmi.

(Mia/Abd)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya