Ingat, Jamu Bukan Obat yang Bisa Menyembuhkan!

Banyak masyarakat yang berpikir jamu merupakan obat yang khasiatnya dapat langsung dirasakan, namun sebenarnya tidak.

oleh Kusmiyati diperbarui 08 Nov 2013, 17:30 WIB
Banyak masyarakat yang berpikir jamu merupakan obat yang khasiatnya dapat langsung dirasakan, namun sebenarnya tidak. Khasiat jamu dapat bereaksi selama beberapa hari dan bukan bersifat mengobati atau menyembuhkan.

"Jamu itu kan bukan obat yang langsung cespleng, khasiatnya beberapa hari baru terasa itu yang baik. Jamu tidak mengobati penyakit," kata Kepala Unit Pengobatan Integratif Rumah Sakit Darmais, dr. Aldrin Nelwan Sp.AK., MARS.,Mkes.,MBiomed, ditulis Jumat (8/11/2013).

Dr. Aldrin menegaskan jamu memang tidak mengobati penyakit namun lebih dikatakan mengatasi masalah, mempertahankan tingkat kesehatan, memperlancar sistem tubuh, melakukan restorasi fungsi tubuh dan mencegah penyakit.

"Tubuh dan Tuhan yang mengobati, kalau jamu diminum untuk upaya pencegahan dan mempertahankan tingkat kesehatan," katanya.

Selain dr. Aldrin, Kasubdit Bins Produksi dan Distribusi Obat-obatan dan tradisional, dra. Nadira Rahim, Apt. Mkes mengatakan penjual jamu dilarang mencantumkan kata-kata yang menyesatkan.

"Pada label obat tradisional tidak boleh menggunakan kata manjur, cespleng, tokcer, dan memberikan janji menyembuhkan itu menyesatkan. Jamu itu minuman untuk mempertahankan kesehatan," katanya tegas.

Sebelum jamu diedarkan perlu ada pengujian agar terhindar dari hal yang tidak diinginkan. "Penjual jamu perlu meningkatkan kualitasnya agar derajat kesehatan meningkat, uji dulu baru dijual. Untuk yang bentuk serbuk bisa laoorkan ke dinas kesehatan provinsi, atau ke BPOM agar dapat sertifikat aman dan mendapat izin edar," tambah dra. Nadira.

(Mia/Mel/*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya