Fitch Ratings telah menurunkan peringkat PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) dan surat utang berdenominasi Rupiah menjadi C dari CC. Penurunan peringkat karena perusahaan telekomunikasi belum mampu membayar kupon obligasi US$ 21,8 juta dari obligasi US$ 380 juta.
Kupon obligasi tersebut harus dibayarkan pada 7 November 2013. Perseroan memiliki masa tenggang 30 hari untuk membayar kupon tersebut sebelum masa tenggang habis.
Fitch Rating menyatakan, pihaknya percaya kalau PT Bakrie Telecom Tbk tidak mungkin untuk mendapatkan sumber likuiditas yang diperlukan untuk membayar kupon dalam tenggang waktu.
Selain itu, perseroan juga harus merestrukrisasi beberapa dari kewajiban utangnya. Fitch Ratings juga menurunkan peringkat surat utang perseroan US$ 380 juta yang jatuh tempo pada Mei 2015 dari CC menjadi C.
Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Perseroan mengalami kenaikan rugi bersih menjadi Rp 1,52 triliun hingga kuartal III 2013 dari periode sama tahun 2012 senilai Rp 988,24 miliar.
Pendapatan usaha perseroan turun menjadi Rp 1,59 triliun hingga kuartal III 2013 dari periode sama tahun 2012 senilai Rp 1,77 triliun.
Total utang perseroan naik menjadi Rp 9,35 triliun pada 30 September 2013 dari posisi 31 Desember 2012 senilai Rp 7,41 triliun. Ekuitas perseroan turun menjadi Rp 117,39 miliar pada 30 September 2013. Kas dan setara kas perseroan turun menjadi Rp 115,21 miliar pada 30 September 2013. (Ahm)
Kupon obligasi tersebut harus dibayarkan pada 7 November 2013. Perseroan memiliki masa tenggang 30 hari untuk membayar kupon tersebut sebelum masa tenggang habis.
Fitch Rating menyatakan, pihaknya percaya kalau PT Bakrie Telecom Tbk tidak mungkin untuk mendapatkan sumber likuiditas yang diperlukan untuk membayar kupon dalam tenggang waktu.
Selain itu, perseroan juga harus merestrukrisasi beberapa dari kewajiban utangnya. Fitch Ratings juga menurunkan peringkat surat utang perseroan US$ 380 juta yang jatuh tempo pada Mei 2015 dari CC menjadi C.
Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Perseroan mengalami kenaikan rugi bersih menjadi Rp 1,52 triliun hingga kuartal III 2013 dari periode sama tahun 2012 senilai Rp 988,24 miliar.
Pendapatan usaha perseroan turun menjadi Rp 1,59 triliun hingga kuartal III 2013 dari periode sama tahun 2012 senilai Rp 1,77 triliun.
Total utang perseroan naik menjadi Rp 9,35 triliun pada 30 September 2013 dari posisi 31 Desember 2012 senilai Rp 7,41 triliun. Ekuitas perseroan turun menjadi Rp 117,39 miliar pada 30 September 2013. Kas dan setara kas perseroan turun menjadi Rp 115,21 miliar pada 30 September 2013. (Ahm)