Makan siang bersama Pemprov DKI dan DPRD DKI pertama kali digelar di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Acara ini, menurut pria yang akrab disapa Jokowi itu dalam rangka mempererat komunikasi antara kedua pihak. Sebab selama ini antara eksekutif dan legislatif kerap terjadi kesalahpahaman.
Untuk itu, Jokowi pun mengusulkan pertemuan non-formal tersebut digelar 2 bulan sekali. "Rencananya 2 minggu sekali. Tapi saya kira yang pas 2 bulan sekali. Semua punya kesibukan masing-masing. Menjalin kemitraan antara legislatif dan eksekutif untuk menyelesaikan masalah bersama-bersama yang ada di DKI," ujar Jokowi di rumah dinasnya, Jakarta, Jumat (8/11/2013).
Sebab, kata dia, eksekutif dan legislatif merupakan mitra yang harus bekerja sama menyelesaikan dan menyukseskan program Pemprov DKI. Terutama dalam hal penggodokan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2014.
Sementara, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berharap tak hanya anggota DPRD DKI yang kini menjabat untuk diundang dalam silaturahmi tersebut, melainkan juga mantan anggota dewan lain. Ahok juga menginginkan dengan terjalinnya komunikasi yang baik antarkeduanya, APBD DKI dapat disahkan dengan cepat.
"Kalau DPRD yang sudah tidak nyalon lagi, mantan dewan pun kita undang. Ada yang bilang, DPRD dan kita tidak akur, kita akur kok sebenarnya. Orang saja yang anggap kita tidak akur," ujar Ahok.
Hal itu disambut baik Ketua DPRD DKI Jakarta Ferrial Sofyan. Ia mengaku pihaknya siap mendukung program-program Pemprov DKI. "Saya akan dukung seluruh kegiatan yang ada di pemerintah Jakarta," ujarnya.
Pantauan Liputan6.com, suasana makan siang tersebut terlihat santai. Sesekali Ahok bersenda gurau dengan beberapa anggota dewan. Bahkan mereka sempat tertawa mendengar lelucon wakil gubernur DKI itu.
Begitu juga dengan Jokowi yang berbincang santai dengan para anggota dewan sambil menyantap makanan. Kondisi cuaca yang hujan membuat para undangan terpaksa berpindah dari halaman belakang ke ruang tamu Jokowi untuk melanjutkan perbincangan. (Ali/Yus)
Untuk itu, Jokowi pun mengusulkan pertemuan non-formal tersebut digelar 2 bulan sekali. "Rencananya 2 minggu sekali. Tapi saya kira yang pas 2 bulan sekali. Semua punya kesibukan masing-masing. Menjalin kemitraan antara legislatif dan eksekutif untuk menyelesaikan masalah bersama-bersama yang ada di DKI," ujar Jokowi di rumah dinasnya, Jakarta, Jumat (8/11/2013).
Sebab, kata dia, eksekutif dan legislatif merupakan mitra yang harus bekerja sama menyelesaikan dan menyukseskan program Pemprov DKI. Terutama dalam hal penggodokan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2014.
Sementara, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berharap tak hanya anggota DPRD DKI yang kini menjabat untuk diundang dalam silaturahmi tersebut, melainkan juga mantan anggota dewan lain. Ahok juga menginginkan dengan terjalinnya komunikasi yang baik antarkeduanya, APBD DKI dapat disahkan dengan cepat.
"Kalau DPRD yang sudah tidak nyalon lagi, mantan dewan pun kita undang. Ada yang bilang, DPRD dan kita tidak akur, kita akur kok sebenarnya. Orang saja yang anggap kita tidak akur," ujar Ahok.
Hal itu disambut baik Ketua DPRD DKI Jakarta Ferrial Sofyan. Ia mengaku pihaknya siap mendukung program-program Pemprov DKI. "Saya akan dukung seluruh kegiatan yang ada di pemerintah Jakarta," ujarnya.
Pantauan Liputan6.com, suasana makan siang tersebut terlihat santai. Sesekali Ahok bersenda gurau dengan beberapa anggota dewan. Bahkan mereka sempat tertawa mendengar lelucon wakil gubernur DKI itu.
Begitu juga dengan Jokowi yang berbincang santai dengan para anggota dewan sambil menyantap makanan. Kondisi cuaca yang hujan membuat para undangan terpaksa berpindah dari halaman belakang ke ruang tamu Jokowi untuk melanjutkan perbincangan. (Ali/Yus)
