Selamat Datang di Igbo-Obra, sebuah komunitas pertanian di bagian barat daya Nigeria, yang dengan bangga menyebut dirinya bangsa para kembar. Nama ini sangat tepat, seperti dikatakan tokoh masyarakat Olayide Akinyemi, hampir tak ada keluarga di sini yang tak memiliki anak kembar. Olayide sendiri memiliki 3 pasang anak kembar dan kakeknya memiliki 10 pasang.
Timbul pertanyaan apakah yang para penduduknya lakukan, sehingga para wanita melahirkan anak kembar. Beberapa dari mereka menyatakan sering makan ubi, seperti dilakukan kebanyakan penduduk Afrika Barat.
Mereka meyakini bahwa ubi jalar memiliki kandungan setara herbal estrogen, yang disebut phytoestrogen. Hormon itu dapat merangsang ovarium untuk menghasilkan banyak sel telur.
Odukogble Akin yang merupakan seorang ginekolog menytakan, hingga saat ini tidak ada bukti medis untuk menghubungkan makan ubi agarmemiliki anak kembar. Kepala petugas keperawatan di rumah sakit Muyibi Yomi itu percaya, kelahiran kembar adalah genetika.
"Jika sebuah keluarga memiliki sejarah kelahiran kembar, ini akan terus berlanjut dari generasi ke generasi," jelas Odukugble.
Apapun penjelasannya, sambung Odukugble, satu hal yang pasti orang-orang Yoruba tentu bangga pada anak kembar mereka.
Terlepas dari kenyataan bahwa pada masa pra-kolonial, beberapa komunitas membunuh kembar dan kadang-kadang juga ibunya yang menjadi sasaran. Karena mereka dianggap sebagai tanda-tanda kejahatan. Namun saat ini mereka dianggap karunia ilahi.
"Kembar diperlakukan dengan kasih sayang, cinta, dan hormat. Kelahiran mereka adalah pertanda baik," tutur Olayide.
Di Igbo-Obra, kembar diyakini berbagi jiwa yang sama, jadi ketika salah satu dari si kembar meninggal, saudaranya akan menempati 'ibeji', sejenis kayu.
Sang ibu bertanggung jawab untuk merawat 'ibeji' sampai kembarannya dewasa dan mampu mengurus jiwa kembarnya di dalam kayu itu. Tradisi menarik ini membantu keluarga mengatasi tragedi kehilangan anak.
Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh ginekolog terkenal Sierra Leone, Patrick Nylander di Igbo-Ora, tiga pasang kembar lahir dalam setiap 19 kelahiran.
Lamidi Adeyemi yang menjadi pemimpin masyarakat setempat mengaku juga memiliki sepasang anak kembar. Ia memaparkan bahwa semakin lama tinggal di kota itu, maka akan meningkatkan kemungkinan bahwa penduduk lainnya di situ akan memiliki anak kembar atau kembar tiga sendiri. (Tnt/Mut)
Timbul pertanyaan apakah yang para penduduknya lakukan, sehingga para wanita melahirkan anak kembar. Beberapa dari mereka menyatakan sering makan ubi, seperti dilakukan kebanyakan penduduk Afrika Barat.
Mereka meyakini bahwa ubi jalar memiliki kandungan setara herbal estrogen, yang disebut phytoestrogen. Hormon itu dapat merangsang ovarium untuk menghasilkan banyak sel telur.
Odukogble Akin yang merupakan seorang ginekolog menytakan, hingga saat ini tidak ada bukti medis untuk menghubungkan makan ubi agarmemiliki anak kembar. Kepala petugas keperawatan di rumah sakit Muyibi Yomi itu percaya, kelahiran kembar adalah genetika.
"Jika sebuah keluarga memiliki sejarah kelahiran kembar, ini akan terus berlanjut dari generasi ke generasi," jelas Odukugble.
Apapun penjelasannya, sambung Odukugble, satu hal yang pasti orang-orang Yoruba tentu bangga pada anak kembar mereka.
Terlepas dari kenyataan bahwa pada masa pra-kolonial, beberapa komunitas membunuh kembar dan kadang-kadang juga ibunya yang menjadi sasaran. Karena mereka dianggap sebagai tanda-tanda kejahatan. Namun saat ini mereka dianggap karunia ilahi.
"Kembar diperlakukan dengan kasih sayang, cinta, dan hormat. Kelahiran mereka adalah pertanda baik," tutur Olayide.
Di Igbo-Obra, kembar diyakini berbagi jiwa yang sama, jadi ketika salah satu dari si kembar meninggal, saudaranya akan menempati 'ibeji', sejenis kayu.
Sang ibu bertanggung jawab untuk merawat 'ibeji' sampai kembarannya dewasa dan mampu mengurus jiwa kembarnya di dalam kayu itu. Tradisi menarik ini membantu keluarga mengatasi tragedi kehilangan anak.
Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh ginekolog terkenal Sierra Leone, Patrick Nylander di Igbo-Ora, tiga pasang kembar lahir dalam setiap 19 kelahiran.
Lamidi Adeyemi yang menjadi pemimpin masyarakat setempat mengaku juga memiliki sepasang anak kembar. Ia memaparkan bahwa semakin lama tinggal di kota itu, maka akan meningkatkan kemungkinan bahwa penduduk lainnya di situ akan memiliki anak kembar atau kembar tiga sendiri. (Tnt/Mut)