Keterbatasan ekonomi tidak membuat semua orang buta akan harta benda yang bukan merupakan haknya. Di Pandeglang, Banten seorang tukang becak dengan tulus mengambalikan sebuah tas berisi uang jutaan rupiah yang tertinggal di becaknya.
Adalah Rukjaya, bapak 4 anak asal Desa Caringin Kecamatan Labuan Pandeglang Banten yang memiliki kejujuran yang layak diteladani. Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Sabtu (9/11/2013).
Meski hidup kekurangan dengan profesi sebagai tukang becak berpenghasilan Rp 10 hingga Rp 20 ribu, Rukjaya mengaku tidak mau mengambil hak orang lain.
Rukjaya menemukan sebuah tas milik penumpang yang tertinggal di becaknya beberapa waktu lalu. Saat diperiksa, tas tersebut berisi uang sebesar Rp 9 juta serta telepon genggam.
Dengan uang sebesar itu, Rukjaya dapat saja hidup berkecukupan. Namun laki-laki yang tidak pernah bersekolah ini memilih mengembalikan ke pemiliknya. Sungguh mulia.
Berbekal alamat di KTP yang tersimpan dalam tas tersebut, Rukjaya kemudian menemui si pemiik tas. Rukjaya pun berhasil menemukan si pemilik tas dan mengembalikan tas beserta seluruh isinya.
Si pemilik tas pun gembira, karena uang dalam tas merupakan uang modal usaha.
Kejujuran Rukjaya yang tidak mau mengambil hak orang lain di tengah kondisi ekonominya yang serba terbatas, jelas layak diteladani. Apapun keadaannya, kejujuran merupakan yang utama. Terimakasih Pak Rukjaya. (Tnt)
Adalah Rukjaya, bapak 4 anak asal Desa Caringin Kecamatan Labuan Pandeglang Banten yang memiliki kejujuran yang layak diteladani. Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Sabtu (9/11/2013).
Meski hidup kekurangan dengan profesi sebagai tukang becak berpenghasilan Rp 10 hingga Rp 20 ribu, Rukjaya mengaku tidak mau mengambil hak orang lain.
Rukjaya menemukan sebuah tas milik penumpang yang tertinggal di becaknya beberapa waktu lalu. Saat diperiksa, tas tersebut berisi uang sebesar Rp 9 juta serta telepon genggam.
Dengan uang sebesar itu, Rukjaya dapat saja hidup berkecukupan. Namun laki-laki yang tidak pernah bersekolah ini memilih mengembalikan ke pemiliknya. Sungguh mulia.
Berbekal alamat di KTP yang tersimpan dalam tas tersebut, Rukjaya kemudian menemui si pemiik tas. Rukjaya pun berhasil menemukan si pemilik tas dan mengembalikan tas beserta seluruh isinya.
Si pemilik tas pun gembira, karena uang dalam tas merupakan uang modal usaha.
Kejujuran Rukjaya yang tidak mau mengambil hak orang lain di tengah kondisi ekonominya yang serba terbatas, jelas layak diteladani. Apapun keadaannya, kejujuran merupakan yang utama. Terimakasih Pak Rukjaya. (Tnt)
