Indonesia Disadap, DPR Siap Putus Hubungan dengan AS-Australia

Isu penyadapan yang dilakukan Amerika Serikat dan Australia terhadap Indonesia, telah menggangu hubungan bilateral.

oleh Sugeng Triono diperbarui 09 Nov 2013, 12:45 WIB
Isu penyadapan yang dilakukan Amerika Serikat dan Australia terhadap Indonesia, telah menggangu hubungan bilateral. Permintaan penjelasan yang dilayangkan pemerintah Indonesia terhadap Amerika dan Australia terkait isu ini pun belum berjalan ampuh.

Bahkan, kebijakan yang lebih ekstrem menjadi salah satu opsi yang terbuka untuk menanggapi isu penyadapan yang dianggap mengganggu hubungan antarnegara tersebut. Salah satunya memutus hubungan diplomatik.

"Kita siap dengan kemungkinan terburuk (soal hubungan bilateral)," ujar Wakil Ketua Komisi I DPR Ramadhan Pohan dalam diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (9/11/2013).

Meski begitu, politisi Partai Demokrat tersebut tidak merinci kemungkinan terburuk yang dicetuskannya. Namun Ramadhan memberi sinyal kemungkinan memutus hubungan dengan kedua negara.

"Kita masih punya Rusia, India, China. Yang protes inikan bukan hanya Indonesia," tegasnya.

Amerika dan Australia, kata Ramadhan, akan merugi jika tidak segera memperbaiki hubungan dengan Indonesia dengan cara segera mengklarifikasi dugaan penyadapan terhadap seluruh kompenen penting negara.

"Jadi kalau Amerika dan Australia tidak menganggap penting isu ini, mereka bisa kehilangan sesuatu yang lebih besar," pungkas politisi Partai Demokrat itu. (Mut)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya