Guangzhou Evergrande mengakhiri puasa gelar China di level Asia selama 23 tahun dengan menjuarai Liga Champions Asia. Tim asuhan Marcello Lippi keluar sebagai juara setelah bermain imbang 1-1 dengan tamunya FC Seoul, Sabtu (9/11/2013).
Hasil imbang ini membuat Guangzhou berhak menjadi juara berkat keunggulan gol tandang. Dua minggu lalu, Guangzhou mampu menahan imbang Seoul 2-2 di Korea Selatan.
Guangzhou menjadi klub China pertama yang jadi raja Asia sejak Liaoning pada tahun 1990. Pencapaian Guangzhou ini terbilang luar biasa karena terjadi tiga tahun setelah mereka terdegradasi secara paksa akibat skandal pengaturan skor.
Bermain di depan 42.000 penonton, Guangzhou langsung bermain menyerang. Striker Dario Conca punya dua peluang emas yang membentur tiang gawang. Guangzhou baru bisa membuka keunggulannya pada menit 58 melalui sontekan penyerang asal Brasil Elkeson.
Namun keunggulan ini tidak bertahan lama. Empat menit kemudian, Dejan Damjanovic bisa menyamakan kedudukan. Damjanovic memanfaatkan kelengahan pemain bertahan Guangzhou. Akan tetapi Seoul tidak dapat mencetak gol kedua sampai peluit panjang ditiup.
Hasil imbang ini membuat Guangzhou berhak menjadi juara berkat keunggulan gol tandang. Dua minggu lalu, Guangzhou mampu menahan imbang Seoul 2-2 di Korea Selatan.
Guangzhou menjadi klub China pertama yang jadi raja Asia sejak Liaoning pada tahun 1990. Pencapaian Guangzhou ini terbilang luar biasa karena terjadi tiga tahun setelah mereka terdegradasi secara paksa akibat skandal pengaturan skor.
Bermain di depan 42.000 penonton, Guangzhou langsung bermain menyerang. Striker Dario Conca punya dua peluang emas yang membentur tiang gawang. Guangzhou baru bisa membuka keunggulannya pada menit 58 melalui sontekan penyerang asal Brasil Elkeson.
Namun keunggulan ini tidak bertahan lama. Empat menit kemudian, Dejan Damjanovic bisa menyamakan kedudukan. Damjanovic memanfaatkan kelengahan pemain bertahan Guangzhou. Akan tetapi Seoul tidak dapat mencetak gol kedua sampai peluit panjang ditiup.
