Ahok Resmikan Taman Grogol 12 Mei Reformasi Berkat `PKS`

"Ini hasil PKS. Perjanjian kerjasama antara Trisakti dan Pemprov DKI," ujar Kadishub DKI Jakarta Udar Pristono.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 10 Nov 2013, 11:04 WIB
Selain ada Halte Grogol 12 Mei Reformasi, di sekitarnya pun akan ada taman dengan nama yang sama. Taman tersebut hadir karena PKS. Jangan salah, PKS di sini bukanlah Partai Keadilan Sejahtera tapi perjanjian kerjasama antara Pemprov DKI dan Trisakti.

"Ini hasil PKS. Perjanjian kerja sama antara Trisakti dan Pemprov DKI. Karena memang banyak sekali obyeknya di DKI Jakarta yang harus dirawat. Sekarang diambil sebagian oleh Trisakti. Bagus sekali. Jadi ini adalah kepedulian masyarakat," ujar Kadishub DKI Jakarta Udar Pristono, di Halte Grogol 12 Mei Reformasi, Jakarta, Minggu (10/11/2013).

Pristono menuturkan, dalam menjaga dan menggalakan ruang terbuka hijau di ibukota, Pemprov DKI membutuhkan kerjasama dengan masyarakat. "Ini tidak merusak ditambah lagi memelihara. Ini bagus sekali. Semua aset adalah milik Pemprov DKI, tetapi mereka yang memelihara," ungkapnya.

Terkait perubahan nama halte, Pristono menjelaskan, nama Grogol tak bisa lepas. Sebab, Grogol adalah nama area. "Grogol itu area. Mereka mohon kepada Pemprov DKI untuk mengenang jasa pahlawan reformasi maka ditambahkan kata 12 Mei Reformasi. Kita setuju supaya selalu dikenang," imbuhnya.

Sementara itu, lanjut Pristono, perubahan nama halte baru dilakukan di Halte Grogol 12 Mei Reformasi. Alasan perubahan nama adalah sebagai pengingat, ada sebuah peristiwa sejarah yang perlu dikenang. "Perubahan nama di halte sini saja sesuai permintaan. Memang dari rekan-rekan Trisakti untuk mengenang jasa pahlawan Trisakti dengan cara dibuatkan taman dan halte," tandas Pristono.

Peresmian perubahan nama halte itu dilakukan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang akrab disapa Ahok. Peresmian yang dilakukan hari ini karena, menurut Ahok, belum ada korban martir yang pernah diangkat jadi pahlawan reformasi.

Peristiwa 12 Mei sendiri merupakan tragedi tertembaknya 6 mahasiswa Trisakti saat melakukan aksi demo menolak pemilihan kembali Soeharto sebagai Presiden Republik Indonesia. Penembakan terjadi di area kampus Trisakti, Grogol, Jakarta Barat.

Para mahasiswa yang gugur adalah Elang Mulia Lesmana (Fakultas Arsitektur 1996), Alan Mulyadi (Fakultas Ekonomi 1996), Heri Heriyanto (Fakultas Teknik Industri Jurusan Mesin 1995), Hendriawan (Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen 1996), Vero (Fakultas Ekonomi 1996), dan Hafidi Alfidin (Fakultas Teknik Sipil 1995). (Rmn/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya