Seorang wanita Taiwan berusia 26 tahun melakukan operasi yang luar biasa. Ia melakukan bedah kosmetik mengecilkan tulang rahangnya agar wajahnya terlihat lebih tirus.
Menurut laporan Sina, wanita yang tak disebutkan namanya itu memutuskan menjalani prosedur yang dijenal dengan bone countouring setelah wajahnya sering diledek. Bahkan, pernah ada yang menjulukinya wajah 'pancake besar'.
Situs YourHealth, Rabu (13/11/2013), memberitakan, usai operasi wajah wanita itu membengkak hingga seukuran balon tiup. Tapi, setelah waktu pemulihan selama setengah bulan, bengkak di wajahnya berkuran dan kini wajahnya terlihat lebih tirus.
Wanita tersebut memang merasakan operasi yang dijalaninya tak sia-sia, tapi ia menyarankan ke semua wanita untuk tak melakukannya demi mengejar kesempurnaan.
Dokter yang terlibat dalam operasi itu mengatakan, operasi tulang rahang lebih rumit dibanding operasi lainnya. Karena itu, komplikasinya juga tinggi.
Dokter mengatakan perlunya menemukan ahli bedah yang baik untuk menghindari kecerobohan kecil yang bisa menyebabkan kelumpuhan dagu, yang membuat pasien tidak mampu membuka atau menutup mulutnya dengan benar, gangguan saraf wajah, dan masalah lainnya.
Dr William Portuese , MD , seorang ahli bedah plastik wajah Seattle, mengatakan, dalam operasi pengecilan dagu memiliki kemungkinan kecil merusak saraf wajah yang mengontrol bibir bawah. Bila rusak, pasien bisa mengalami kehilangan sensasi dan fungsi motorik di daerah yang terkena.
Jika saraf ini dipotong, bisa mengakibatkan bibir bawah asimetri baik itu sementara atau permanen.
(Mel/*)
Menurut laporan Sina, wanita yang tak disebutkan namanya itu memutuskan menjalani prosedur yang dijenal dengan bone countouring setelah wajahnya sering diledek. Bahkan, pernah ada yang menjulukinya wajah 'pancake besar'.
Situs YourHealth, Rabu (13/11/2013), memberitakan, usai operasi wajah wanita itu membengkak hingga seukuran balon tiup. Tapi, setelah waktu pemulihan selama setengah bulan, bengkak di wajahnya berkuran dan kini wajahnya terlihat lebih tirus.
Wanita tersebut memang merasakan operasi yang dijalaninya tak sia-sia, tapi ia menyarankan ke semua wanita untuk tak melakukannya demi mengejar kesempurnaan.
Dokter yang terlibat dalam operasi itu mengatakan, operasi tulang rahang lebih rumit dibanding operasi lainnya. Karena itu, komplikasinya juga tinggi.
Dokter mengatakan perlunya menemukan ahli bedah yang baik untuk menghindari kecerobohan kecil yang bisa menyebabkan kelumpuhan dagu, yang membuat pasien tidak mampu membuka atau menutup mulutnya dengan benar, gangguan saraf wajah, dan masalah lainnya.
Dr William Portuese , MD , seorang ahli bedah plastik wajah Seattle, mengatakan, dalam operasi pengecilan dagu memiliki kemungkinan kecil merusak saraf wajah yang mengontrol bibir bawah. Bila rusak, pasien bisa mengalami kehilangan sensasi dan fungsi motorik di daerah yang terkena.
Jika saraf ini dipotong, bisa mengakibatkan bibir bawah asimetri baik itu sementara atau permanen.
(Mel/*)
