Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tiba-tiba menyentil pernyataan Presiden RI ke-5 yang juga merupakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Kritikan SBY itu disampaikan melalui akun twitter @SBYudhoyono.
Politisi PDIP, Eva Kusuma Sundari menilai Presiden SBY memiliki perhatian khusus kepada Megawati. Hal itu terbukti dari sikap Presiden SBY yang langsung mengomentari pernyataan Megawati.
"Pak SBY punya perhatian khusus ke Bu Mega hingga comment Bu Mega yang sambil lalu pun dikomentari," kata Eva dalam pesan singkatnya kepada Liputan6.com di Jakarta, senin (11/11/2013).
Namun menurut Eva, sikap Presiden SBY yang kerap memberikan komentar melalui jejaring media sosial terkait hal-hal yang sebenarnya, tak perlu dikomentari justru mengesankan bahwa SBY berkomentar bukan sebagai kepala negara. "Tapi kan comment-nya di twitter jadi personal," ungkapnya.
Karena itu, Eva berharap agar Presiden SBY melontarkan pernyataan melalui jejaring sosial terkait masalah kebijakan publik yang saat ini menjadi perhatian masyarakat seperti kisruh DPT (Daftar Pemilih Tetap), penyadapan dan terkait hak-hak kelompok minoritas yang kerap terancam kehidupannya.
"Meski demikian, kita justru nunggu kicauan Presiden soal-soal kebijakan publik yang lebih penting misalnya DPT, Lemsaneg, Century atau soal hak-hal kelompok minoritas yang terancam," ujar anggota Komisi III DPR itu. (Ein/Ism)
Politisi PDIP, Eva Kusuma Sundari menilai Presiden SBY memiliki perhatian khusus kepada Megawati. Hal itu terbukti dari sikap Presiden SBY yang langsung mengomentari pernyataan Megawati.
"Pak SBY punya perhatian khusus ke Bu Mega hingga comment Bu Mega yang sambil lalu pun dikomentari," kata Eva dalam pesan singkatnya kepada Liputan6.com di Jakarta, senin (11/11/2013).
Namun menurut Eva, sikap Presiden SBY yang kerap memberikan komentar melalui jejaring media sosial terkait hal-hal yang sebenarnya, tak perlu dikomentari justru mengesankan bahwa SBY berkomentar bukan sebagai kepala negara. "Tapi kan comment-nya di twitter jadi personal," ungkapnya.
Karena itu, Eva berharap agar Presiden SBY melontarkan pernyataan melalui jejaring sosial terkait masalah kebijakan publik yang saat ini menjadi perhatian masyarakat seperti kisruh DPT (Daftar Pemilih Tetap), penyadapan dan terkait hak-hak kelompok minoritas yang kerap terancam kehidupannya.
"Meski demikian, kita justru nunggu kicauan Presiden soal-soal kebijakan publik yang lebih penting misalnya DPT, Lemsaneg, Century atau soal hak-hal kelompok minoritas yang terancam," ujar anggota Komisi III DPR itu. (Ein/Ism)
