10 Perusahaan yang Menelan Kerugian Terbesar di Dunia (II)

Alih-alih mendapat untung, sebagian perusahaan dunia justru harus menanggung kerugian parah saat krisis finansial global menimpa pada 2008.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 12 Nov 2013, 06:47 WIB

Alih-alih mendapat untung, sebagian perusahaan dunia justru harus menanggung kerugian parah saat krisis finansial global menimpa pada 2008.

Tak hanya krisis saja, utang juga menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan suatu perusahaan merugi.

Seperti mengutip The Richest, Selasa (12/11/2013), dampak kerugian tersebut bervariasi, mulai dari kebangkrutan hingga mendorong tingginya tingkat kemiskinan.

Sebagian perusahaan yang berusaha bangkit dari krisis masih harus bekerja keras hingga saat ini untuk menutupi kerugiannya.

Sebut saja, GM yang pernah rugi besar selama dua kali pada 1992 dan 2007. Tak hanya GM yang pernah menelan kerugian parah, berikut 5 dari 10 perusahaan yang mengalami kerugian terbesar sepanjang sejarah dunia:
6. Freddie Mac

Nilai kerugian: US$ 50,8 miliar atau setara Rp 587,4 triliun

Freddie Mac dibangun pada 1970 untuk memudahkan masyarakat membeli rumah. Sayangnya, perusahaan harus menerima kerugian besar pada 2008 senilai US$ 50,8 miliar atau setara Rp 587,4 triliun.

Ironisnya, perusahaan ini merupakan harapan masyarakat untuk menstabilkan pasar perumahan saat krisis finansial global.
7. General Motors

Nilai kerugian: US$ 38,7 miliar atau setara Rp 447,4 triliun

Baru saja mencicipi tingkat produksi General Motors (GM) yang baik, perusahaan harus kehilangan pendapatannya sebesar US$ 38,7 miliar atau setara Rp 447,4 triliun pada 2007.

Produsen mobil terbesar di AS tersebut menuding sejumlah faktor yang membuatnya menanggung rugi. Salah satunya adalah penurunan kinerja pasar otomotif di AS.
8. Qwest Communications

Nilai kerugian: US$ 35,9 miliar atau setara Rp 415,1 triliun

Perusahaan telepon yang unggul di kawasan Minnesota Qwest Communications International Inc., menghadapi tahun yang buruk pada 2001 saat menderita kerugian sebesar US$ 4,8 miliar.

Namun jumlah itu belum seberapa dibandingkan dengan dana yang raib sebesar US$ 35,9 miliar atau setara Rp 415,1 triliun pada 2002.
9. Royal Bank of Scotland

Nilai kerugian: US$ 34,2 miliar atau setara Rp 395,4 triliun

Selama krisis finansial global pada 2008, Royal Bank of Scotland merupakans alah satu bank yang menderita kerugian terbesar.

Saat itu perusahaan harus kehilangan dana sebesar  US$ 34,2 miliar atau setara Rp 395,4 triliun. Pengurangan aset sebesar US$ 26 miliar merupakan penyumbang terbesar dalam kerugian tersebut.
10. General Motors

Nilai kerugian: US$ 23,5 miliar atau setara Rp 271,7 triliun

Pada 1992, salah satu perusahaan otomotif paling dikagumi di AS, General Motors merugi hingga US$ 23,5 miliar atau Rp 271,7 triliun.

Perusahaan dilaporkan merugi sebesar US$ 20,8 miliar karena dikenai denda untuk pembayaran tunjangan pegawai dan pensiunan. (Sis/Nur)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya