Jokowi: Disebut `Gubernur Monyet` Ndak Apa-apa

Jokowi tak akan mundur walaupun disebut 'Gubernur Monyet' oleh para buruh.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 12 Nov 2013, 15:25 WIB
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku akan tetap melanjutkan penertiban dan razia tukang topeng monyet. Ia tak akan mundur walaupun disebut 'Gubernur Monyet' oleh para buruh lantaran lebih memperhatikan topeng monyet dibanding upah pekerja.

"Ini (penertiban topeng monyet) akan terus kita lanjutkan, meskipun ada yang bilang, Jokowi 'Gubernur Monyet', ndak apa-apa, itu konsekuesi keputusan dan kebijakan. Nggak apa-apa, demo-demo yang teriak seperti itu," ujarnya di Balaikota, Jakarta, Selasa (12/11/2013).

Menurut politisi PDIP yang karib disapa Jokowi ini, apa yang dilakukan tersebut bukan semata-mata mencegah para tukang topeng monyet semata. Upaya tersebut mempunyai dampak yang cukup luas.

"Sebetulnya bukan topeng monyetnya yang kita larang, tetapi kalau main topeng monyet di perempatan, di pinggir jalan, ganggu ketertiban umum, ada motor lewat orang mau lihat berhenti, jalan jadi tambah macet, akhirnya nabrak di depannya," papar Jokowi.

Selain itu, lanjutnya, dampak langsung yang ditimbulkan topeng monyet tersebut adalah penyebaran penyakit hewan yang dapat menular kepada manusia (zoonosis) kepada anak-anak yang menonton atraksi topeng monyet.

"Kemudian monyet-monyet itu bawa penyakit, ada yang hepatitis, seperempatnya kena TBC, 100 persen cacingan. Itu menular ke manusia. Makanya kita tidak mau ini terjadi," jelas Jokowi. (Mut/Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya