Juru Bicara Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto menjelaskan hasil pemeriksaan Eddies Adelia yang berlangsung kemarin, Senin (11/11/2013). Eddies diperiksa sebagai saksi terkait kasus dugaan penipuan yang dilakukan sang suami, Ferry Setiawan.
Dari pemeriksaan itu, polisi ingin mengetahui aliran duit Ferry selama ini, termasuk yang masuk ke rekening Eddies. Kepada penyidik, Eddies pun membenarkan rutin menerima sejumlah duit dari suaminya.
"Memang ada (aliran duit kepada Eddies), tapi hanya sebatas kewajiban suami kepada istri," kata Rikwanto di kantornya, Selasa (12/11/2013).
Pengakuan Eddies ini sudah dikonfirmasi kepada Ferry. Polisi pun akan kembali mengkonfirmasi Eddies lagi dalam pemanggilan selanjutnya. "Kemarin kami juga sudah periksa tersangka (Ferry) lagi," ujarnya.
Hal senada diungkapkan pengacara Eddies Adelia, Radhitya Yosodiningrat. Dia bilang duit yang diterima kliennya dari Ferry sehubungan dengan statusnya sebagai istri, bukan ikut membantu praktek dugaan penipuan tersebut.
"Aliran dana yang diterima Eddies itu adalah nafkah suami pada istrinya. Besarannya rutin kok setiap bulan. Jadi uang itu untuk keperluan sehari-hari rumah tangganya," kata Radhitya dihubungi wartawan hari ini.
Ferry dicokok polisi di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang pada 17 Oktober 2013 saat tiba dari Singapura. Dia diduga menipu rekan bisnisnya dengan modus investasi penjualan batu bara senilai Rp 45 miliar.(Yaz/Mer)
Dari pemeriksaan itu, polisi ingin mengetahui aliran duit Ferry selama ini, termasuk yang masuk ke rekening Eddies. Kepada penyidik, Eddies pun membenarkan rutin menerima sejumlah duit dari suaminya.
"Memang ada (aliran duit kepada Eddies), tapi hanya sebatas kewajiban suami kepada istri," kata Rikwanto di kantornya, Selasa (12/11/2013).
Pengakuan Eddies ini sudah dikonfirmasi kepada Ferry. Polisi pun akan kembali mengkonfirmasi Eddies lagi dalam pemanggilan selanjutnya. "Kemarin kami juga sudah periksa tersangka (Ferry) lagi," ujarnya.
Hal senada diungkapkan pengacara Eddies Adelia, Radhitya Yosodiningrat. Dia bilang duit yang diterima kliennya dari Ferry sehubungan dengan statusnya sebagai istri, bukan ikut membantu praktek dugaan penipuan tersebut.
"Aliran dana yang diterima Eddies itu adalah nafkah suami pada istrinya. Besarannya rutin kok setiap bulan. Jadi uang itu untuk keperluan sehari-hari rumah tangganya," kata Radhitya dihubungi wartawan hari ini.
Ferry dicokok polisi di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang pada 17 Oktober 2013 saat tiba dari Singapura. Dia diduga menipu rekan bisnisnya dengan modus investasi penjualan batu bara senilai Rp 45 miliar.(Yaz/Mer)
