Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta Ketua Komisi Pemilihan Umum dan Mendagri untuk menghilangkan kecurigaan masyarakat terhadap proses penyusunan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2014. Masyarakat, kata SBY, menilai DPT yang disampaikan KPU masih belum akurat dan ditengarai ada masalah di sana-sini.
"Muncul kecurigaan. Wah ini pemerintah sengaja membikin DPT bermasalah. Jangan-jangan ini upaya untuk melanggengkan kekuasaan yang ada," kata SBY saat memberikan pengantar pada silaturahmi dengan para pimpinan lembaga negara di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/11/2013) seperti dilansir situs Sekretariat Kabinet.
Kecurigaan seperti itu, kata SBY, muncul bila memang DPT mengandung masalah. Namun, SBY tekankan mestinya masyarakat tidak perlu curiga. Karena DPT disusun oleh KPU, Kemendagri, Kemenlu, gubernur, bupati, dan walikota.
"Kalau kita mengerti anatomi politik di negeri kita, para gubernur, bupati, walikota itu juga berasal dari semua partai politik yang ada. Penjelasan yang baik insya Allah akan dapat menghilangkan kecurigaan masyarakat, dan antar parpol," kata SBY.
SBY mengingatkan, segala sesuatu menyangkut DPT sudah diatur oleh undang-undang yakni UU No 8 Tahun 2012 tentang Pemilu dan UU No 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu. Sehingga SBY berharap kelak bila sudah diberlakukan secara definitif, DPT tidak menimbulkan masalah apapun.
SBY dan para pejabat yang hadir sepakat memberi saran kepada Ketua KPU Husni Kamil Malik dan Mendagri Gamawan Fauzi untuk turun ke daerah dalam upaya menyelaraskan data bagi penyusunan DPT. SBY juga mengimbau KPU dan Mendagri menjelaskan kemajuan proses penyusunan DPT tersebut kepada masyarakat.
Para pimpinan lembaga negara yang hadir dalam silaturahmi ini yakni Ketua MPR Sidarto Danusubroto, Ketua DPR Marzuki Alie, Ketua MA Hatta Ali, Ketua Ketua DPD Irman Gusman, Ketua MK Hamdan Zoelva, Ketua BPK Hadi Purnomo, Ketua Komisi Yudisial Eman Suparman, dan Ketua KPU Husni Kamil Malik.
Sedangkan Presiden antara lain didampingi oleh Mensesneg Sudi Silalahi, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Kesra Agung Laksono, dan Mendagri Gamawan Fauzi. (Ism/Mut)
"Muncul kecurigaan. Wah ini pemerintah sengaja membikin DPT bermasalah. Jangan-jangan ini upaya untuk melanggengkan kekuasaan yang ada," kata SBY saat memberikan pengantar pada silaturahmi dengan para pimpinan lembaga negara di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/11/2013) seperti dilansir situs Sekretariat Kabinet.
Kecurigaan seperti itu, kata SBY, muncul bila memang DPT mengandung masalah. Namun, SBY tekankan mestinya masyarakat tidak perlu curiga. Karena DPT disusun oleh KPU, Kemendagri, Kemenlu, gubernur, bupati, dan walikota.
"Kalau kita mengerti anatomi politik di negeri kita, para gubernur, bupati, walikota itu juga berasal dari semua partai politik yang ada. Penjelasan yang baik insya Allah akan dapat menghilangkan kecurigaan masyarakat, dan antar parpol," kata SBY.
SBY mengingatkan, segala sesuatu menyangkut DPT sudah diatur oleh undang-undang yakni UU No 8 Tahun 2012 tentang Pemilu dan UU No 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu. Sehingga SBY berharap kelak bila sudah diberlakukan secara definitif, DPT tidak menimbulkan masalah apapun.
SBY dan para pejabat yang hadir sepakat memberi saran kepada Ketua KPU Husni Kamil Malik dan Mendagri Gamawan Fauzi untuk turun ke daerah dalam upaya menyelaraskan data bagi penyusunan DPT. SBY juga mengimbau KPU dan Mendagri menjelaskan kemajuan proses penyusunan DPT tersebut kepada masyarakat.
Para pimpinan lembaga negara yang hadir dalam silaturahmi ini yakni Ketua MPR Sidarto Danusubroto, Ketua DPR Marzuki Alie, Ketua MA Hatta Ali, Ketua Ketua DPD Irman Gusman, Ketua MK Hamdan Zoelva, Ketua BPK Hadi Purnomo, Ketua Komisi Yudisial Eman Suparman, dan Ketua KPU Husni Kamil Malik.
Sedangkan Presiden antara lain didampingi oleh Mensesneg Sudi Silalahi, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Kesra Agung Laksono, dan Mendagri Gamawan Fauzi. (Ism/Mut)