Bens Leo dan Purwacaraka Kompak Bikin Festival Lomba Lagu Anak

Jarangnya lagu anak-anak membuat pengamat musik Bens Leo dan komposer Purwacaraka membuat sebuah event Festival Lomba Lagu Anak (Fesla).

oleh Julian Edward diperbarui 13 Nov 2013, 17:50 WIB
Jarangnya lagu anak-anak membuat pengamat musik Bens Leo dan komposer Purwacaraka membuat sebuah event Festival Lomba Lagu Anak (Fesla). Mereka berkeinginan agar anak-anak bisa menyanyikan lagu yang sesuai.

"Lihat saja saat ini banyak anak-anak zaman sekarang itu kebanyakan menyanyikan lagu yang tidak sesuai konteksnya. Harus ada terobosan yang kita lakukan," kata Purwacaraka saat jumpa pers Festival Lomba Lagu Anak (Fesla) di Park Hotel, Jakarta Timur, Selasa (12/11/2013).

Dalam amatan mereka berdua, saat ini sudah tidak ada lagi lagu untuk anak-anak usia 3-13 tahun. Bahkan dalam beberapa acara di teve, anak-anak diminta untuk menyanyikan lagu bertema dewasa. "Festival ini sangat menarik. Kita tetap angkat tema cinta, tapi cinta kepada lingkungan, cinta Tanah Air," ujar Bens Leo.

Bersama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), dua tokoh musik itu sudah menemukan 10 lagu terbaik dari 304 lagu yang masuk sejak dibukanya Fesla selama sebulan penuh, 1-31 Oktober lalu. Lagu-lagu tersebut disaring dari 184 pencipta yang berasal dari 11 provinsi di seluruh Indonesia.

Lagu-lagu anak yang terpilih antara lain, Buka lembaran hari (Steve Handoyo), Sahabat Pena (Raharlian Chandra), Yuk Cari Tahu (Dwiyandi Febriani), Ciko (Rusli Ridwan), Hutan (Taufik), Mari Berolahraga (Nursanti Riandini), Ayo Sekolah (Kirno), Tebak Cita-cita (Aldi Nada Permana), Jagalah lingkungan kita (Aldia Raharja), dan Sambut Pagi (Fajar Rahardi).

"Nantinya lagu-lagu tersebut akan dilakukan aransemen oleh beberapa komposer, dan akan dinyanyikan pada tanggal 1 Desember mendatang di Epicentrum. Sebagai awal juga, kita bersama Kemenparekraf akan mencetak 1000 keping CD dan akan dibagikan secara gratis," kata Purwacaraka.

Bens Leo juga mengungkapkan keinginannya mengembalikan masa jaya anak-anak seperti dahulu. "Semoga ajang Fesla 2013, idealisme anak-anak Indonesia harus memiliki area di mana mereka memang masih anak-anak. Semoga ini bisa diapresiasi," pungkas Bens.(fei)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya