[VIDEO] 36 Siswa SMAN 46 Pembajak Bus `Disebar` ke Sekolah Lain

Pengelola SMA Negeri 46 Jaksel membantah lepas tangan atas kebijakan memberhentikan 36 siswanya yang dianggap melanggar aturan sekolah.

oleh Muhammad Ali diperbarui 13 Nov 2013, 17:59 WIB
Pihak SMA Negeri 46 Jakarta Selatan membantah lepas tangan atas kebijakan memberhentikan 36 siswanya yang dianggap melanggar aturan sekolah. Pihak sekolah mengaku sudah menyalurkan mereka ke sejumlah sekolah lain untuk melanjutkan pendidikan.

Sejak awal tahun ajaran baru, pengelola SMA Negeri 46 Jakarta telah mengikat perjanjian dengan siswa dan wali murid terkait penerapan aturan dan tindakan tegas kepada para siswa. Terutama pada siswa yang terbukti melakukan tindak pidana, temasuk tawuran.

Sama dengan sebelumnya, bentuk sanksi yang dijatuhkan berupa pemberhentian atau mengembalikan mereka kepada orangtua. Terakhir, pengelola sekolah memberhentikan 36 siswa. Meski demikian, pihak sekolah bekerjasama dengan sekolah lain untuk memastikan para siswa ini mendapatkan sekolah baru.

"Sementara kan kita titipkan dulu, nanti ketika pembagian raport, kita buatkan raport dari sini. Mereka disebar ke sekolah-sekolah lain di Jakarta Selatan. Dan itu kesepakatan MKS," kata Kepala SMAN 46, H Satiry Satar, kepada Liputan 6 SCTV di Jakarta, Rabu (13/11/2013).

Langkah ini cukup efektif mengurangi aksi tawuran di wilayah hukum Jakarta Selatan, khususnya wilayah Kebayoran Baru. Dalam 5 minggu terakhir, intensitas tawuran di wilayah ini menurun. "Dalam statistik kami tidak ada tindak tawuran," tambah Kapolsek Metro Kebayoran Baru, AKBP Anom Setyadji di Jakarta.

Meski sanksi ini dianggap efektif banyak pihak, para siswa dan wali murid merasa diperlakukan tidak adil. Mereka pun mengadukan hal ini kepada Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

Petugas Polsek Metro Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, menangkap puluhan pelajar Sekolah Menengah Atas Negeri 46 Jakarta, karena membajak sebuah bus pada Kamis 17 Oktober 2013 malam.

Puluhan pelajar ini ditangkap di kawasan Taman Puring, Jakarta Selatan, karena membajak sebuah bus yang akan digunakan untuk melakukan tawuran. Dari tangan para pelajar polisi menyita beberapa ikat pinggang berkepala besi.(Ali/Ism)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya