Rapat dengar pendapat membahas pergantian antar-waktu sejumlah anggota DPRD Kabupaten Raja Ampat, Jayapura, Papua berubah ricuh. Simpatisan dan pengurus DPC Partai Demokrat memandang proses pergantian antar-waktu kadernya yang pindah ke partai lain lambat.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Kamis (14/11/2013), kericuhan terjadi saat Wakil Ketua DPRD Raja Ampat Yohanes Rumbarak sedang menjelaskan mekanisme pergantian antar-waktu anggota DPRD Raja Ampat. Tiba-tiba Yohanes dilempari botol air mineral oleh sejumlah simpatisan Partai Demokrat.
Massa juga memaki Wakil Ketua DPRD Raja Ampat terkait belum dilakukannya proses pergantian antar-waktu anggota DPRD dari Partai Demokrat yang telah pindah ke partai lain.
Selain itu, mereka juga mempersoalkan status Ketua DPRD Henry Wairara yang masih aktif sebagai pimpinan dewan meski sudah berstatus sebagai tersangka. Menurut Yohanes, permintaan pergantian antar-waktu telah ditindaklanjuti dengan mengirimkan surat resmi ke KPUD Raja Ampat agar proses pergantian antar-waktu berjalan sesuai aturan yang berlaku.
Usai mendengar arahan dan penjelasan dari pihak DPRD Raja Ampat, massa Partai Demokrat akhirnya membubarkan diri dengan tertib. (Riz)
Advertisement
Baca Juga