PT Provident Agro Tbk (PALM) menetapkan harga saham penawaran umum terbatas atau right issue di level Rp 420 per saham dari kisaran harga rights issue semula yang ditawarkan Rp 395-Rp 440 per saham.
Perseroan yang bergerak di sektor perkebunan kelapa sawit ini akan melepas 2,11 miliar saham atau 30% dari modal ditempatkan disetor penuh dengan nilai nominal Rp 100. Jadi total dana yang akan diraup dari hasil rights issue sekitar Rp 886 miliar.
Dana hasil right issue akan digunakan untuk mengambilalih perusahaan perkebunan kelapa sawit sebesar US$ 12,5 juta atau Rp 141,35 miliar. Lalu dana right issue untuk membiayai modal kerja sebesar US$ 15 juta atau setara Rp 169,62 miliar.
Perseroan juga menggunakan dana right issue untuk menyelesaikan segala kewajiban perseroan kepada PT Provident Capital Indonesia.
Penjelasan manajemen dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (14/11/2013) mengatakan bila pemegang saham tidak mengeksekusi haknya dalam right issue ini maka kepemilikan saham mengalami dilusi 30%.
Terkait dilusi saham itu, perseroan berjanji akan menjaga likuiditas jumlah saham yang beredar di masyarakat antara lain menyarankan pemegang saham utama agar melepas kepemilikan sahamnya kepada publik secara bertahap.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) per Februari 2013, pemegang saham perseroan antara lain PT Provident Capital Indonesia sebesar 43,31%, PT Saratoga Sentra Business sebesar 43,315, dan publik kurang di bawah 5% sekitar 13,38%.
Perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 22 November 2013 untuk melakukan right issue ini. (Ahm/Igw)
Perseroan yang bergerak di sektor perkebunan kelapa sawit ini akan melepas 2,11 miliar saham atau 30% dari modal ditempatkan disetor penuh dengan nilai nominal Rp 100. Jadi total dana yang akan diraup dari hasil rights issue sekitar Rp 886 miliar.
Dana hasil right issue akan digunakan untuk mengambilalih perusahaan perkebunan kelapa sawit sebesar US$ 12,5 juta atau Rp 141,35 miliar. Lalu dana right issue untuk membiayai modal kerja sebesar US$ 15 juta atau setara Rp 169,62 miliar.
Perseroan juga menggunakan dana right issue untuk menyelesaikan segala kewajiban perseroan kepada PT Provident Capital Indonesia.
Penjelasan manajemen dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (14/11/2013) mengatakan bila pemegang saham tidak mengeksekusi haknya dalam right issue ini maka kepemilikan saham mengalami dilusi 30%.
Terkait dilusi saham itu, perseroan berjanji akan menjaga likuiditas jumlah saham yang beredar di masyarakat antara lain menyarankan pemegang saham utama agar melepas kepemilikan sahamnya kepada publik secara bertahap.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) per Februari 2013, pemegang saham perseroan antara lain PT Provident Capital Indonesia sebesar 43,31%, PT Saratoga Sentra Business sebesar 43,315, dan publik kurang di bawah 5% sekitar 13,38%.
Perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 22 November 2013 untuk melakukan right issue ini. (Ahm/Igw)
