Banjir bandang yang kembali menerjang Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, Rabu 13 November kemarin, meninggalkan material batu dan lumpur serta kerusakan bangunan. Selain merusak rumah warga, banjir bandang juga menghambat aktivitas rumah sakit umum daerah (RSUD) setempat.
Dalam tayangan Liputan 6 Siang SCTV, Kamis (14/11/2013), sejauh mata memandang, material pasir, lumpur, bebatuan dan kayu-kayu, berserakan menutup ruas-ruas jalan hingga kawasan permukiman. Material yang ditinggalkan banjir bandang ini juga menyelimuti RSUD Wasior.
Akibatnya, aktivitas medis di lokasi ini terganggu. Seluruh pasien dipindahkan ke Kantor Dinas Kesehatan yang lokasinya tidak tersentuh banjir bandang.
Sementara hingga kini, aktivitas warga di Distrik Wondiboi dan Distrik Rasiei masih lumpuh, karena perkantoran belum berjalan normal. Warga Kabouw, distrik Wasior yang menjadi korban banjir berharap pemerintah serius membangun tanggul dan jembatan agar kejadian serupa tak lagi terulang.
Hujan lebat yang mengguyur sejak Rabu dini hari, memicu kembali terjadinya banjir bandang. Banjir disebabkan meluapnya 5 sungai yaitu Sungai Sanduai, Sungai Anggris, Sungai Mangurai, Sungai Kabowouw, dan Sungai Atti.
Banjir juga menyebabkan sejumlah jembatan putus. Bahkan, 2 orang warga dilaporkan hanyut terseret derasnya arus Sungai Atti.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Teluk Wondama bersama TNI-Polri serta tim SAR dan relawan, masih terus melakukan pencarian korban.
Warga masih trauma dengan bencana banjir bandang mengingat Wasior pernah diterjang banjir bandang hebat di 2010, yang menelan puluhan korban jiwa. (Mvi/Mut)
Dalam tayangan Liputan 6 Siang SCTV, Kamis (14/11/2013), sejauh mata memandang, material pasir, lumpur, bebatuan dan kayu-kayu, berserakan menutup ruas-ruas jalan hingga kawasan permukiman. Material yang ditinggalkan banjir bandang ini juga menyelimuti RSUD Wasior.
Akibatnya, aktivitas medis di lokasi ini terganggu. Seluruh pasien dipindahkan ke Kantor Dinas Kesehatan yang lokasinya tidak tersentuh banjir bandang.
Sementara hingga kini, aktivitas warga di Distrik Wondiboi dan Distrik Rasiei masih lumpuh, karena perkantoran belum berjalan normal. Warga Kabouw, distrik Wasior yang menjadi korban banjir berharap pemerintah serius membangun tanggul dan jembatan agar kejadian serupa tak lagi terulang.
Hujan lebat yang mengguyur sejak Rabu dini hari, memicu kembali terjadinya banjir bandang. Banjir disebabkan meluapnya 5 sungai yaitu Sungai Sanduai, Sungai Anggris, Sungai Mangurai, Sungai Kabowouw, dan Sungai Atti.
Banjir juga menyebabkan sejumlah jembatan putus. Bahkan, 2 orang warga dilaporkan hanyut terseret derasnya arus Sungai Atti.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Teluk Wondama bersama TNI-Polri serta tim SAR dan relawan, masih terus melakukan pencarian korban.
Warga masih trauma dengan bencana banjir bandang mengingat Wasior pernah diterjang banjir bandang hebat di 2010, yang menelan puluhan korban jiwa. (Mvi/Mut)