Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) akan diberlakukan dalam waktu 46 hari ke depan. Karena itulah Menteri Kesehatan Republik Indonesia, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH meminta kepada para peserta Konferensi Nasional Promosi Kesehatan turut berperan aktif menyukseskan pelaksanaannya. Bila itu dilakukan, Menkes yakin pada tahun 2019 seluruh penduduk di Indonesia yang diproyeksikan berjumlah 257,5 juta jiwa akan memiliki jaminan kesehatan.
"Marilah kita pastikan bahwa JKN yang dimulai pada 1 Januari 2014 berjalan dengan sukses. Dan secara bertahap, pada 2019 akan tercapai jaminan kesehatan semesta atau Universal Health Coverage, di mana seluruh penduduk Indonesia memiliki jaminan kesehatan," kata Menkes Nafsiah Mboi, dalam acara penutupan Konferensi Nasional Promosi Kesehatan (Konas Promkes) ke-6 tahun 2013 sekaligus pemberian penghargaan kepada 98 kabupaten/kota sehat, di Hotel Merlynn Park, Jakarta, ditulis Health Liputan6.com, Jumat (15/11/2013)
Dalam kesempatan itu juga, Nafsiah berharap pemerintah baik daerah maupun pusat, untuk lebih meningkatkan upaya promotif-preventif melalui beragam upaya peningkatan hidup sehat, serta membudayakan perilaku sehat, mengurangi faktor-faktor risiko penyakit menular dan tidak menular, dengan cara melibatkan peran aktif masyarakat itu sendiri.
"Termasuk di dalamnya organisasi masyarakat, organisasi profesi, kalangan swasta dalam pembangunan kesehatan tanpa mengabaikan upaya kuratif rehabilitatif," kata Nafsiah menambahkan.
(Adt/Mel)
"Marilah kita pastikan bahwa JKN yang dimulai pada 1 Januari 2014 berjalan dengan sukses. Dan secara bertahap, pada 2019 akan tercapai jaminan kesehatan semesta atau Universal Health Coverage, di mana seluruh penduduk Indonesia memiliki jaminan kesehatan," kata Menkes Nafsiah Mboi, dalam acara penutupan Konferensi Nasional Promosi Kesehatan (Konas Promkes) ke-6 tahun 2013 sekaligus pemberian penghargaan kepada 98 kabupaten/kota sehat, di Hotel Merlynn Park, Jakarta, ditulis Health Liputan6.com, Jumat (15/11/2013)
Dalam kesempatan itu juga, Nafsiah berharap pemerintah baik daerah maupun pusat, untuk lebih meningkatkan upaya promotif-preventif melalui beragam upaya peningkatan hidup sehat, serta membudayakan perilaku sehat, mengurangi faktor-faktor risiko penyakit menular dan tidak menular, dengan cara melibatkan peran aktif masyarakat itu sendiri.
"Termasuk di dalamnya organisasi masyarakat, organisasi profesi, kalangan swasta dalam pembangunan kesehatan tanpa mengabaikan upaya kuratif rehabilitatif," kata Nafsiah menambahkan.
(Adt/Mel)