Keterbatasan ekonomi membuat sejumlah siswa sekolah dasar (SD) di Pandeglang, Banten melupakan waktu bermain. Mereka harus menjajakan es lilin demi membiayai sekolah.
Inilah keseharian yang harus dijalani Hendra, bocah berusia 10 tahun warga Desa Cimanggu, Pandeglang, Banten seperti dalam tayangan Liputan 6 Siang SCTV, Sabtu (16/11/2013). Jalan setapak yang licin dan becek harus dilaluinya sambil menenteng termos es lilin dagangannya yang berat saat berangkat ke sekolah.
Setibanya di sekolah, bocah kelas 4 SD ini juga tidak bisa beristirahat atau bermain. Karena ia harus menjajakan dagangan kepada teman-teman dan gurunya.
Jika cuaca panas, es yang dibawanya cepat habis, namun di musim hujan hanya 1 - 2 orang saja yang membeli es dagangannya. Semua terpaksa ia lakukan demi meringankan beban keluarganya yang hidup pas-pasan.
Hendra hanyalah satu dari banyak bocah yang harus merasakan beratnya perjuangan hidup. Sementara para pemimpin daerahnya di Banten hidup bergelimang harta. (Mvi/Ein)
Inilah keseharian yang harus dijalani Hendra, bocah berusia 10 tahun warga Desa Cimanggu, Pandeglang, Banten seperti dalam tayangan Liputan 6 Siang SCTV, Sabtu (16/11/2013). Jalan setapak yang licin dan becek harus dilaluinya sambil menenteng termos es lilin dagangannya yang berat saat berangkat ke sekolah.
Setibanya di sekolah, bocah kelas 4 SD ini juga tidak bisa beristirahat atau bermain. Karena ia harus menjajakan dagangan kepada teman-teman dan gurunya.
Jika cuaca panas, es yang dibawanya cepat habis, namun di musim hujan hanya 1 - 2 orang saja yang membeli es dagangannya. Semua terpaksa ia lakukan demi meringankan beban keluarganya yang hidup pas-pasan.
Hendra hanyalah satu dari banyak bocah yang harus merasakan beratnya perjuangan hidup. Sementara para pemimpin daerahnya di Banten hidup bergelimang harta. (Mvi/Ein)
