Mereguk Untung dari Pendakian Gunung Bromo

Ingin menikmati indahnya matahari terbit? Datanglah ke Gunung Bromo yang berada di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Gunung berapi yang masih aktif ini merupakan salah satu tujuan favorit turis lokal dan mancanegara.

Tingginya minat masyarakat berwisata ke gunung setinggi 2.392 meter di atas permukaan laut itu membawa berkah tersendiri bagi warga sekitar. Salah satunya, Sudi yang menekuni jasa sewa mobil Jeep di kawasan wisata tersebut.

Pria berusia 53 tahun itu setidaknya bisa meraup uang Rp 350 ribu dari setiap transaksi penyewaan mobil. Dalam seminggu, mobil miliknya bisa disewa sampai tiga kali. 

"Kalau liburan sekolah, ya bisa tiap hari," ungkap Sudi saat berbincang dengan Liputan6.com di Bromo, Sabtu (16/11/2013).

Sudi mengungkapkan, para penyedia jasa transportasi lintas pegunungan ini mayoritas memiliki mobil Jeep sendiri dan bukan bekerja dengan sistem setoran. Meski milik pribadi, namun Sudi mengakui setiap usai mendapatkan trayek dirinya diwajibkan menyisihkan Rp 50 ribu untuk iuran keanggotaan klub mobil yang diikutinya.

"Di sini ada paguyuban, seperti klub mobil. Dari setiap trayek, kami setor Rp 50 ribu untuk kegiatan operasional klub," terang dia.

Saat ini paguyuban mobil yang Sudi ikuti yaitu Bromo Tengger Land Cruiser Club yang memiliki anggota 220 orang. Layaknya koperasi, paguyuban mobil ini juga mampu memberikan Sisa Hasil Usaha (SHU) kepada seluruh anggota klub setiap tahunnya.

"Setiap tahun kami mendapat SHU dari klub, tergantung dari trayeknya. Semakin banyak trayek semakin banyak SHU dan itu diberikan akhir tahun," cerita pria asli suku Tengger itu.

Sudi mengaku apa yang dilakukan tersebut hanyalah sebuah pekerjaan sambilan. Sudi sebenarnya kesehariannya berprofesi sebagai petani. Meski hanya sambilan,  Sudi mampu menghidupi satu istri dan ketiga anaknya dengan rata-rata pendapatan dari penyewaan Jeep sebesar Rp 4,2 juta per bulan

"Ya Alhamdulillah, ya hitung saja seminggu ambil saja Rp 350 ribu selama tiga kali," ungkap dia. (Yas/Ndw)