Komposer kondang Dwiki Darmawan punya cerita unik di balik majunya dia sebagai calon legislatif untuk pemilu 2014 mendatang. Dituturkan Dwiki, sang istri yakni Ita Purnamasari butuh waktu hingga empat tahun untuk mengizinkannya terjun ke panggung politik.
"Ada dua wanita yang saya mintakan ijin untuk maju ke politik. Pertama ibu saya, waktu 2009 saya bilang mau nyaleg. Dia sempat salat Istikharah lalu memberi izin dengan syarat saya tidak berbuat dzalim sama rakyat nantinya. Habis itu izin kepada istri, setelah empat tahun dia baru memberi izin," kata Dwiki usai silaturahmi dengan masyarakat di bilangan Kramat, Jakarta Pusat, Sabtu (16/11/2013).
Wajar bila itu perlu waktu lama. Pasalnya, jadi anggota parlemen banyak godaannya. Yang paling kentara ialah kesempatan untuk korupsi. Namun, Dwiki berjanji akan amanah membantu rakyat.
"Istri saya bertanya ke ayah dan ibunya. Nah, mertua saya itu kan pensiunan TNI, punya semangat perjuangan juga. Makanya beliau mendukung saya karena saya ke parlemen itu untuk memperjuangkan masyarakat," tambah Dwiki.
Lampu hijau yang diberikan Ita bukan hanya lewat bibir, tapi juga aksi nyata di lapangan. Buktinya, dalam beberapa acara silaturahmi dengan masyarakat, Ita turun hadir bahkan bernyanyi untuk memeriahkan suasana.
"Ita itu istri yang disukai warga bawah. Sayang sekarang dia lagi tur. Dan setiap ketemu masyarakat, kami sering didoakan agar pernikahannya langgeng. Makanya ini sudah 18 tahun tidak terjadi apa-apa," tutup Dwiki.(Jul/Mer)
"Ada dua wanita yang saya mintakan ijin untuk maju ke politik. Pertama ibu saya, waktu 2009 saya bilang mau nyaleg. Dia sempat salat Istikharah lalu memberi izin dengan syarat saya tidak berbuat dzalim sama rakyat nantinya. Habis itu izin kepada istri, setelah empat tahun dia baru memberi izin," kata Dwiki usai silaturahmi dengan masyarakat di bilangan Kramat, Jakarta Pusat, Sabtu (16/11/2013).
Wajar bila itu perlu waktu lama. Pasalnya, jadi anggota parlemen banyak godaannya. Yang paling kentara ialah kesempatan untuk korupsi. Namun, Dwiki berjanji akan amanah membantu rakyat.
"Istri saya bertanya ke ayah dan ibunya. Nah, mertua saya itu kan pensiunan TNI, punya semangat perjuangan juga. Makanya beliau mendukung saya karena saya ke parlemen itu untuk memperjuangkan masyarakat," tambah Dwiki.
Lampu hijau yang diberikan Ita bukan hanya lewat bibir, tapi juga aksi nyata di lapangan. Buktinya, dalam beberapa acara silaturahmi dengan masyarakat, Ita turun hadir bahkan bernyanyi untuk memeriahkan suasana.
"Ita itu istri yang disukai warga bawah. Sayang sekarang dia lagi tur. Dan setiap ketemu masyarakat, kami sering didoakan agar pernikahannya langgeng. Makanya ini sudah 18 tahun tidak terjadi apa-apa," tutup Dwiki.(Jul/Mer)
