PT Citatah Tbk (CTTH) telah meraih penjualan bersih sebesar Rp 180 miliar pada kuartal III 2013 atau setara 87% dari total target penjualan yang mencapai sebesar Rp 206 miliar hingga akhir tahun 2013.
Direktur Keuangan PT Citatah Tbk, Taufik Johannes mengatakan, hasil kinerja perseroan didukung dari strategi perseroan untuk menjalankan ekspansi pemasaran pada sektor perumahan mewah dan menengah ke atas.
Selain itu, perseroan yang bergerak di industri marmer ini juga menyasar perkantoran dan juga terus fokus pada pengembangan produk-produk bermerek eksklusif dan bernilai tinggi demi memenuhi kebutuhan pasar saat ini.
"Kami meraih penjualan bersih sebesar Rp 180 miliar hingga kuartal III-2013 atau meningkat 74% dari perolehan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 103 miliar," ujar Taufik ketika ditemui public expose perseroan di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (18/11/2013).
Menurut Taufik, penjualan domestik mengalami kenaikan hampir 100%. Dari hasil tersebut memberikan kontribusi sebesar 56% total penjualan di kuartal III-2013, dari perolehan penjualan di periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar 50%.
Adapun penjualan domestik bersumber dari pengembangan produk-produk bermerek eksklusif. Peningkatan signifikan pada penjualan domestik sampai dengan kuartal III 2013 menghasilkan kenaikan laba kotor 78% menjadi Rp 63 miliar, jika dibandingkan pada periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 32 miliar.
Adapun marjin laba kotor hingga kuartal III 2013 meningkat 35%. Kenaikan signifikan margin laba kotor berarti kenaikan laba usaha sampai dengan kuartal III 2013 hampir tujuh kali lipat menjadi Rp 26 miliar, jika dibandingkan pada periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 3,9 miliar.
Margin laba usaha juga mengalami peningkatan menjadi 15% di kuartal III-2013, dari perolehan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar 3,8%.
Selain itu, ia mengungkapkan, sampai kuartal III-2013 perseroan juga mencatat kerugian nilai tukar sebesar Rp 19,62 miliar, terutama karena pinjaman jangka panjang dan pinjaman konversi keduanya yang didominasi dalam dolar Amerika Serikat (AS).
"Dengan demikian, margin laba usaha yang membaik sampai kuartal III-2013 membuat laba bersih perseroan menjadi Rp 4,5 miliar di kuartal III-2013, dari perolehan di periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 2,8 miliar," kata Taufik.
Lanjut Taufik, untuk tahun 2014, perseroan berharap penjualan domestik akan dapat terus meningkat, sehingga besaran peningkatan penjualan yang diharapkan oleh perseroan sebesar 10%. (Dis/Ahm)
Direktur Keuangan PT Citatah Tbk, Taufik Johannes mengatakan, hasil kinerja perseroan didukung dari strategi perseroan untuk menjalankan ekspansi pemasaran pada sektor perumahan mewah dan menengah ke atas.
Selain itu, perseroan yang bergerak di industri marmer ini juga menyasar perkantoran dan juga terus fokus pada pengembangan produk-produk bermerek eksklusif dan bernilai tinggi demi memenuhi kebutuhan pasar saat ini.
"Kami meraih penjualan bersih sebesar Rp 180 miliar hingga kuartal III-2013 atau meningkat 74% dari perolehan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 103 miliar," ujar Taufik ketika ditemui public expose perseroan di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (18/11/2013).
Menurut Taufik, penjualan domestik mengalami kenaikan hampir 100%. Dari hasil tersebut memberikan kontribusi sebesar 56% total penjualan di kuartal III-2013, dari perolehan penjualan di periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar 50%.
Adapun penjualan domestik bersumber dari pengembangan produk-produk bermerek eksklusif. Peningkatan signifikan pada penjualan domestik sampai dengan kuartal III 2013 menghasilkan kenaikan laba kotor 78% menjadi Rp 63 miliar, jika dibandingkan pada periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 32 miliar.
Adapun marjin laba kotor hingga kuartal III 2013 meningkat 35%. Kenaikan signifikan margin laba kotor berarti kenaikan laba usaha sampai dengan kuartal III 2013 hampir tujuh kali lipat menjadi Rp 26 miliar, jika dibandingkan pada periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 3,9 miliar.
Margin laba usaha juga mengalami peningkatan menjadi 15% di kuartal III-2013, dari perolehan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar 3,8%.
Selain itu, ia mengungkapkan, sampai kuartal III-2013 perseroan juga mencatat kerugian nilai tukar sebesar Rp 19,62 miliar, terutama karena pinjaman jangka panjang dan pinjaman konversi keduanya yang didominasi dalam dolar Amerika Serikat (AS).
"Dengan demikian, margin laba usaha yang membaik sampai kuartal III-2013 membuat laba bersih perseroan menjadi Rp 4,5 miliar di kuartal III-2013, dari perolehan di periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 2,8 miliar," kata Taufik.
Lanjut Taufik, untuk tahun 2014, perseroan berharap penjualan domestik akan dapat terus meningkat, sehingga besaran peningkatan penjualan yang diharapkan oleh perseroan sebesar 10%. (Dis/Ahm)