Sebagian warga korban Topan Haiyan di Samar dan Tacloban masih menanti datangnya bantuan. Sementara Tim Forensik terus bekerja mengidentifikasi jenazah korban tewas.
Seperti dalam tayangan Liputan 6 Pagi SCTV, Selasa (19/11/2013), Tim Forensik dari Universitas Filipina terus bekerja mengidentifikasi jenazah para korban tewas di Tacloban. MEreka mengidentifikasi sekitar 700 jenazah yang terbungkus dalam kantung jenazah, yang masih tergeletak di jalan-jalan. Dalam satu jam, tim hanya bisa mengindentifikasi 15 jenazah.
Sejauh ini, laporan resmi menyebutkan angka korban tewas mendekati 4 ribu orang dan 1.186 lainnya dilaporkan masih hilang.
Sebelas hari pasca-terjangan Topan Haiyan, para korban di wilayah Timur samar masih menanti datangnya bantuan. Warga di Desa Hernani, Samar banyak yang kehilangan tempat tinggal karena rumah mereka hancur diterjang topan monster itu.
Warga yang selamat terpaksa tinggal di pengungsian sementara dan bertahan hidup dengan bekal seadanya. Topan mengakibatkan banyak wilayah terisolasi, sehingga membuat distribusi bantuan terhambat.
Kondisi tak kalah sulit juga dialami warga di Tacloban. Terbatasnya persediaaan makanan dan minimnya pasokan bahan bakar, membuat warga tidak bisa menjalankan aktivitas untuk bangkit dari keterpurukan pasca hantaman topan itu.
Kini, membangun kembali rumah mereka yang porak poranda menjadi kegiatan warga untuk mengisi kekosongan. (Tnt)
Seperti dalam tayangan Liputan 6 Pagi SCTV, Selasa (19/11/2013), Tim Forensik dari Universitas Filipina terus bekerja mengidentifikasi jenazah para korban tewas di Tacloban. MEreka mengidentifikasi sekitar 700 jenazah yang terbungkus dalam kantung jenazah, yang masih tergeletak di jalan-jalan. Dalam satu jam, tim hanya bisa mengindentifikasi 15 jenazah.
Sejauh ini, laporan resmi menyebutkan angka korban tewas mendekati 4 ribu orang dan 1.186 lainnya dilaporkan masih hilang.
Sebelas hari pasca-terjangan Topan Haiyan, para korban di wilayah Timur samar masih menanti datangnya bantuan. Warga di Desa Hernani, Samar banyak yang kehilangan tempat tinggal karena rumah mereka hancur diterjang topan monster itu.
Warga yang selamat terpaksa tinggal di pengungsian sementara dan bertahan hidup dengan bekal seadanya. Topan mengakibatkan banyak wilayah terisolasi, sehingga membuat distribusi bantuan terhambat.
Kondisi tak kalah sulit juga dialami warga di Tacloban. Terbatasnya persediaaan makanan dan minimnya pasokan bahan bakar, membuat warga tidak bisa menjalankan aktivitas untuk bangkit dari keterpurukan pasca hantaman topan itu.
Kini, membangun kembali rumah mereka yang porak poranda menjadi kegiatan warga untuk mengisi kekosongan. (Tnt)
