Unjuk rasa mahasiswa di depan Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), berunjung bentrok dengan polisi. Mahasiswa menuntut Bupati Bima segera mencabut ijin operasi Hotel Kalaki Beach, yang dituding telah menyelenggarakan tarian erotis beberapa waktu lalu.
Dalam tayangan Liputan 6 Pagi, Selasa (19/11/2013), mahasiswa di Bima kembali berunjuk rasa. Mereka berorasi di depan kantor Pemkab Bima menuntut bupati mencabut ijin operasi Hotel Kalaki Beach. Pengunjuk rasa menilai, pihak hotel telah melukai hati umat Islam karena menyelenggarakan pesta miras dan tarian erotis saat peluncuran sebuah merek rokok baru beberapa waktu lalu.
Advertisement
Beberapa saat kemudian, unjuk rasa berubah menjadi bentrokan antara mahasiswa dan polisi. Saling lempar batu pun tak terelakkan. Bentrokan dipicu saat mahasiswa berusaha masuk ke kantor bupati, namun dihalang-halangi oleh polisi.
Bentrok mahasiswa dan polisi juga mengakibatkan seorang wartawan media lokal mengalami luka di kepala, diduga terkena selongsong gas air mata. Sejumlah wartawan dan anggota polisi Pamong Praja Pemkab Bima yang berada
di lokasi, langsung memberikan pertolongan dan membawa korban ke rumah sakit.
Aksi unjuk rasa menuntut ditutupnya Hotel Kalaki Beach ini merupakan aksi yang kesekian kalinya. Sebelumnya sejumlah organisasi Islam yang ada di Bima juga sempat menyorot kasus tarian erotis yang terjadi di hotel tersebut. (Fiq/Tnt)