Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono secara resmi meluncurkan Cetak Biru Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta. Literasi keuangan kali ini bertujuan untuk mencerdaskan bangsa dan mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera.
Dalam sambutannya, SBY memberikan apresiasinya kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai penyusun literasi keuangan yang dianggap sebagai langkah strategis untuk mencerdaskan bangsa.
"Bukan hanya meluncurkan blueprint ini, tapi secara nyata melakukan gerakan di seluruh tanah air membuat masyarat tidak berada di luar, pinggiran, dalam dunia jasa keuangan," ungkap SBY di JCC, Selasa (19/11/2013).
Dengan adanya literasi keuangan ini, presiden mengimbau seluruh pemangku kepentingan khususnya lembaga keuangan yang berkepentingan untuk turut mensukseskan program OJK tersebut.
Literasi keuangan disusun atas dasar masih minimnya masyarakat Indonesia yang mengerti dan memanfaatkan lembaga keuangan. Padahal tingkat pengetahuan keuangan menjadi sangat penting bagi kehidupan masyarakat sekaligus membantu pertumbuhan ekonomi negara.
Turut hadir dalam acara tersebut adalah Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad, Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) Khairul Tanjung, Jajaran Menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, Deputi Gubernur Bank Indonesia Halim Alamsyah, dan beberapa direktur lembaga keuangan Indonesia. (Yas/Shd)
Dalam sambutannya, SBY memberikan apresiasinya kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai penyusun literasi keuangan yang dianggap sebagai langkah strategis untuk mencerdaskan bangsa.
"Bukan hanya meluncurkan blueprint ini, tapi secara nyata melakukan gerakan di seluruh tanah air membuat masyarat tidak berada di luar, pinggiran, dalam dunia jasa keuangan," ungkap SBY di JCC, Selasa (19/11/2013).
Dengan adanya literasi keuangan ini, presiden mengimbau seluruh pemangku kepentingan khususnya lembaga keuangan yang berkepentingan untuk turut mensukseskan program OJK tersebut.
Literasi keuangan disusun atas dasar masih minimnya masyarakat Indonesia yang mengerti dan memanfaatkan lembaga keuangan. Padahal tingkat pengetahuan keuangan menjadi sangat penting bagi kehidupan masyarakat sekaligus membantu pertumbuhan ekonomi negara.
Turut hadir dalam acara tersebut adalah Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad, Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) Khairul Tanjung, Jajaran Menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, Deputi Gubernur Bank Indonesia Halim Alamsyah, dan beberapa direktur lembaga keuangan Indonesia. (Yas/Shd)