Grup Lippo akan masuk bisnis bioskop untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di sekitar mal milik grup Lippo pada 2014. Langkah ini dilakukan grup Lippo mengingat kebutuhan layar bioskop di mal milik grup Lippo kurang terpenuhi oleh Cinema21.
Presiden Direktur Grup Lippo, Theo L Sambuaga menuturkan, selama ini Cinema21 mengisi layar sinema di 40 mal milik grup Lippo. Namun sayang Cinema21 ini tidak dapat memenuhi semua mal milik grup Lippo. Padahal masyarakat di sekitar mal juga menuntut ada bioskop untuk menonton.
"Cinema21 masuk ke mal, kita butuh enam tetapi yang dapat dipenuhi 2-3 screen. Selain itu, mal kita semakin berkembang tetapi Cinema21 tidak dapat memenuhi. Oleh karena itu kita berpikir untuk masuk bisnis bioskop karena ada kebutuhan komunitas di mal kita," kata Theo, saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (19/11/2013).
Menurut Theo, pihaknya terpaksa masuk bisnis bioskop karena kebutuhan tinggi. Grup Lippo akan masuk bisnis bioskop pada awal tahun 2014. Theo optimistis, bisnis bioskop ini dapat diminati mengingat permintaan tinggi dari pelanggan yang mengunjungi mal. Grup Lippo akan menamai bioskop ini dengan nama Maxx.
"Belajar dari yang sudah ada, kami akan menawarkan konsep yang lebih menarik dan membuat nyaman kepada penonton bioskop. Kami juga akan menghadirkan film yang bagus pastinya film Hollywood, Korea, dan China. Pokoknya film terbaik," ujar Theo.
Namun saat ini, Theo belum dapat menyebutkan nilai investasi yang disiapkan untuk masuk bisnis bioskop. "Kami sedang mempersiapkannya," tutur Theo.
Selain itu, Theo menargetkan, grup Lippo akan menambah 10 mal pada 2014. Di mal baru tersebut dapat dimasukkan bioskop milik grup Lippo. Pihaknya mengharapkan layar bioskop mencapai 200 dalam dua tahun. (Ahm)
Presiden Direktur Grup Lippo, Theo L Sambuaga menuturkan, selama ini Cinema21 mengisi layar sinema di 40 mal milik grup Lippo. Namun sayang Cinema21 ini tidak dapat memenuhi semua mal milik grup Lippo. Padahal masyarakat di sekitar mal juga menuntut ada bioskop untuk menonton.
"Cinema21 masuk ke mal, kita butuh enam tetapi yang dapat dipenuhi 2-3 screen. Selain itu, mal kita semakin berkembang tetapi Cinema21 tidak dapat memenuhi. Oleh karena itu kita berpikir untuk masuk bisnis bioskop karena ada kebutuhan komunitas di mal kita," kata Theo, saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (19/11/2013).
Menurut Theo, pihaknya terpaksa masuk bisnis bioskop karena kebutuhan tinggi. Grup Lippo akan masuk bisnis bioskop pada awal tahun 2014. Theo optimistis, bisnis bioskop ini dapat diminati mengingat permintaan tinggi dari pelanggan yang mengunjungi mal. Grup Lippo akan menamai bioskop ini dengan nama Maxx.
"Belajar dari yang sudah ada, kami akan menawarkan konsep yang lebih menarik dan membuat nyaman kepada penonton bioskop. Kami juga akan menghadirkan film yang bagus pastinya film Hollywood, Korea, dan China. Pokoknya film terbaik," ujar Theo.
Namun saat ini, Theo belum dapat menyebutkan nilai investasi yang disiapkan untuk masuk bisnis bioskop. "Kami sedang mempersiapkannya," tutur Theo.
Selain itu, Theo menargetkan, grup Lippo akan menambah 10 mal pada 2014. Di mal baru tersebut dapat dimasukkan bioskop milik grup Lippo. Pihaknya mengharapkan layar bioskop mencapai 200 dalam dua tahun. (Ahm)