Elektrifikasi kelistrikan (ketersediaan listrik) telah mencapai 80,1% hingga September 2013. Dengan elektrifikasi kelistrikan mencapai 80,1% hingga 80,1% maka ada 12,5 juta keluarga yang belum mendapatkan listrik.
Pemerintah mengharapkan, ada tiga juta keluarga yang mendapatkan listrik dalam satu tahun sehingga elektrifikasi mencapai 90% pada 2020.
"Elektirifikasi 80,1% ada 12,5 juta KK belum terlistriki, Kita komit 3 juta. 2020 akan memiliki 90%," kata Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral, Jarman, di Jakarta, Selasa (19/11/2013).
Jarman mengungkapkan, wilayah yang paling besar belum mendapat listrik adalah Nusa Tenggara Timur (NTT) mencapai 56% dan Papua sebesar 35%. "20 persen di seluruh Indonesia termasuk di Jawa Barat," tutur Jarman.
Menurut Jarman, PT PLN (persero) telah melakukan pemerataan kelitsrikan dengan membangun pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 10 X 5 Mega watt (Mw) untuk mengejar elektrifikasi di Papua.
"Di Papua ada namanya bakar batu di puncak Jaya, Baliem akan dibangun pembangkirt listrik PLTs 10X 5 Mw per unit," kata Jarman.
Jarman mengungkapkan, meskipun terkendala letak geografis yang sulit ditempuh, pihaknya akan terus berusaha menyalurkan listrik di Papua. PLTS merupakan cara paling efisien untuk menyediakan listrik bagi Papua.
"Kalau pembangkit gede harus ada permintaannya. 2018 daerah Papua tengah akan terlistriki. Semua harus pakai pesawat sepeti kita bangun PLTS turbinnya naik pesawat, semennya naik pesawat. Itu harus dilakukan kalau nggak kapan majunya," tutur Jarman.
PT PLN (Persero) mencatat total pemakaian listrik nasional sepanjang semester I 2013 mencapai 90,48 tera watthour (TWh), atau naik 7,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu 84,43 TWh.
Dari jumlah tersebut, untuk pelanggan golongan industri yang menggunakan listrik untuk keperluan produktif tumbuh sebesar 8,3% selama 6 bulan pertama tahun ini. Sementara penambahan jumlah pelanggan industri sekitar 4,5% pada periode tersebut. (Pew/Ahm)
Pemerintah mengharapkan, ada tiga juta keluarga yang mendapatkan listrik dalam satu tahun sehingga elektrifikasi mencapai 90% pada 2020.
"Elektirifikasi 80,1% ada 12,5 juta KK belum terlistriki, Kita komit 3 juta. 2020 akan memiliki 90%," kata Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral, Jarman, di Jakarta, Selasa (19/11/2013).
Jarman mengungkapkan, wilayah yang paling besar belum mendapat listrik adalah Nusa Tenggara Timur (NTT) mencapai 56% dan Papua sebesar 35%. "20 persen di seluruh Indonesia termasuk di Jawa Barat," tutur Jarman.
Menurut Jarman, PT PLN (persero) telah melakukan pemerataan kelitsrikan dengan membangun pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 10 X 5 Mega watt (Mw) untuk mengejar elektrifikasi di Papua.
"Di Papua ada namanya bakar batu di puncak Jaya, Baliem akan dibangun pembangkirt listrik PLTs 10X 5 Mw per unit," kata Jarman.
Jarman mengungkapkan, meskipun terkendala letak geografis yang sulit ditempuh, pihaknya akan terus berusaha menyalurkan listrik di Papua. PLTS merupakan cara paling efisien untuk menyediakan listrik bagi Papua.
"Kalau pembangkit gede harus ada permintaannya. 2018 daerah Papua tengah akan terlistriki. Semua harus pakai pesawat sepeti kita bangun PLTS turbinnya naik pesawat, semennya naik pesawat. Itu harus dilakukan kalau nggak kapan majunya," tutur Jarman.
PT PLN (Persero) mencatat total pemakaian listrik nasional sepanjang semester I 2013 mencapai 90,48 tera watthour (TWh), atau naik 7,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu 84,43 TWh.
Dari jumlah tersebut, untuk pelanggan golongan industri yang menggunakan listrik untuk keperluan produktif tumbuh sebesar 8,3% selama 6 bulan pertama tahun ini. Sementara penambahan jumlah pelanggan industri sekitar 4,5% pada periode tersebut. (Pew/Ahm)