Citizen6, Surabaya: Ketua Umum Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia Gita Wirjawan, membuka seri turnamen bulutangkis bergengsi Sidu Cup 2013 di Surabaya, Jawa Timur.
Turnamen yang diikuti 1000 pelajar SD dan SMP itu juga menggelar coaching clinic untuk memotivasi para peserta SIDU CUP 2013 sekaligus meningkatan kemampuan teknik mereka.
"Kunci keberhasilan prestasi dalam dunia olahraga adalah pembinaan atlet usia dini. Sidu Cup merupakan ikhtiar untuk membangkitkan semangat calon-calon atlet bulutangkis usia muda untuk kemudian mampu berprestasi di tingkat dunia," jelas Gita Wirjawan dalam sambutannya, Selasa 19 November 2013.
Gita yang juga Menteri Perdagangan ini menjelaskan Indonesia pernah sangat disegani di dunia karena prestasi para pebulu tangkisnya. Karena itu pembinaan bibit atlet nasional menjadi keharusan.
Suhendra Wiriadinata, Director Corporate Affairs and Communications APP mengatakan Asia Pulp & Paper (APP) mendorong para pelajar SD dan SMP termotivasi untuk menjadi yang terbaik sesuai tagline Buku Tulis Sindar Dunia (Sidu) yakni Buku Tulis sang Juara.
"Kami terpanggil untuk berperan mengembangkan potensi generasi muda Indonesia. Kami memilih bulutangkis karena bulutangkis merupakan olahraga yang merakyat. Dari sini kami berharap dapat berperan serta mengembalikan kejayaan bulutangkis Indonesia di level dunia," ujar Suhendra.
Ia menuturkan Sidu Cup juga merupakan wujud komitmen APP dalam menjalankan corporate social responsibility di bidang pendidikan dan olah raga, sekaligus memberikan alternatif kegiatan yang positif bagi kalangan pelajar.
"Tentu saja kami dari pihak APP tidak bisa melakukannya sendiri. Pencarian bakat-bakat bulutangkis Indonesia ke berbagai daerah ini mendapat sambutan positif serta dukungan dari para pemangku kepentingan lain, seperti Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Kementerian Pemuda dan Olahraga, serta Komunitas Bulutangkis Indonesia." imbuh Suhendra.
Ia menambahkan hal itu dibuktikan dengan penandatanganan nota kesepahaman antara APP, PBSI, dan Kemdikbud untuk mendorong kemajuan bulutangkis Indonesia melalui Turnamen Sidu Cup 1 April 2013 lalu.
"Dengan Sidu Cup 2013 kami bertekad memajukan dunia bulutangkis Indonesia," kata Suhendra. (Melani/mar)
Melani adalah pewarta warga.
Mulai 18 November-29 November ini, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik "Guruku Idolaku". Dapatkan merchandise menarik dari Liputan6.com bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.
Turnamen yang diikuti 1000 pelajar SD dan SMP itu juga menggelar coaching clinic untuk memotivasi para peserta SIDU CUP 2013 sekaligus meningkatan kemampuan teknik mereka.
"Kunci keberhasilan prestasi dalam dunia olahraga adalah pembinaan atlet usia dini. Sidu Cup merupakan ikhtiar untuk membangkitkan semangat calon-calon atlet bulutangkis usia muda untuk kemudian mampu berprestasi di tingkat dunia," jelas Gita Wirjawan dalam sambutannya, Selasa 19 November 2013.
Gita yang juga Menteri Perdagangan ini menjelaskan Indonesia pernah sangat disegani di dunia karena prestasi para pebulu tangkisnya. Karena itu pembinaan bibit atlet nasional menjadi keharusan.
Suhendra Wiriadinata, Director Corporate Affairs and Communications APP mengatakan Asia Pulp & Paper (APP) mendorong para pelajar SD dan SMP termotivasi untuk menjadi yang terbaik sesuai tagline Buku Tulis Sindar Dunia (Sidu) yakni Buku Tulis sang Juara.
"Kami terpanggil untuk berperan mengembangkan potensi generasi muda Indonesia. Kami memilih bulutangkis karena bulutangkis merupakan olahraga yang merakyat. Dari sini kami berharap dapat berperan serta mengembalikan kejayaan bulutangkis Indonesia di level dunia," ujar Suhendra.
Ia menuturkan Sidu Cup juga merupakan wujud komitmen APP dalam menjalankan corporate social responsibility di bidang pendidikan dan olah raga, sekaligus memberikan alternatif kegiatan yang positif bagi kalangan pelajar.
"Tentu saja kami dari pihak APP tidak bisa melakukannya sendiri. Pencarian bakat-bakat bulutangkis Indonesia ke berbagai daerah ini mendapat sambutan positif serta dukungan dari para pemangku kepentingan lain, seperti Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Kementerian Pemuda dan Olahraga, serta Komunitas Bulutangkis Indonesia." imbuh Suhendra.
Ia menambahkan hal itu dibuktikan dengan penandatanganan nota kesepahaman antara APP, PBSI, dan Kemdikbud untuk mendorong kemajuan bulutangkis Indonesia melalui Turnamen Sidu Cup 1 April 2013 lalu.
"Dengan Sidu Cup 2013 kami bertekad memajukan dunia bulutangkis Indonesia," kata Suhendra. (Melani/mar)
Melani adalah pewarta warga.
Mulai 18 November-29 November ini, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik "Guruku Idolaku". Dapatkan merchandise menarik dari Liputan6.com bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.