Presiden SBY akan menerima kunjungan Perdana Menteri (PM) Belanda Mark Rutte. Menurut informasi dari Biro Pers dan Media Istana, PM Rutte akan diterima di Istana Merdeka, pukul 15.30 WIB petang nanti.
Dalam pertemuan petang nanti, Presiden SBY dan PM Rutte akan membahas kerja sama bilateral di berbagai bidang serta langkah-langkah untuk memperkuat dan memperluas kerja sama tersebut. "Kedua pemimpin juga dijadwalkan akan menyaksikan penandatanganan beberapa nota kesepahaman oleh kedua delegasi," jelas Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Luar Negeri, Teuku Faizasyah, Rabu (20/11/2013).
Dalam kunjungan resmi ke Indonesia selama 4 hari, pada 19–22 November 2013, delegasi PM Rutte juga disertai sejumlah pelaku bisnis terkemuka Belanda. Di bidang ekonomi, Belanda memang merupakan salah satu mitra dagang terpenting di kawasan Eropa. "Ekspor utama Indonesia ke Belanda adalah kelapa sawit, kopra, produksi industri kimia, dan karet alam," ungkap Faizasyah.
Pada 2012, terdapat 9 jenis barang yang mengalami kenaikan ekspor lebih dari 30%, yaitu 6 produk setengah jadi dan 3 produk jadi. Sementara dari Belanda Indonesia mengimpor antara lain mesin dan pengolahan tembaga serta timah.
Di bidang pembangunan, khususnya pengelolaan air, infratsruktur, logistik dan pertanian, Belanda juga sangat kuat. Belanda merupakan salah satu negara terkemuka di dunia yang memiliki pengetahuan dan teknologi di bidang pengelolaan air. Belanda juga menjadi salah satu tujuan utama bagi para mahasiswa Indonesia untuk mendalami teknologi pengelolaan air dan pertanian.
Selain itu, Belanda juga memberi perhatian serius terhadap berbagai prakarsa Indonesia di tataran regional dan internasional. Belum lama ini, misalnya, Menteri Luar Negeri Belanda Frans Timmermans telah berpartisipasi dalam Bali Democracy Forum VI pada awal November 2013. "Delegasi Belanda juga direncanakan akan hadir pada Pertemuan Tingkat Menteri WTO ke-9 (MC-9) di Bali pada awal Desember 2013," papar Faizasyah.
PM Rutte dilantik pada Oktober 2010. Pemerintahan PM Rutte merupakan pemerintahan koalisi antara Partai Liberal (VVD) dan Partai Buruh (PvdA). Koalisi tersebut menguasai 79 dari 150 kursi di Parlemen dan 30 dari 75 kursi di Senat.
Partai oposisi terbesar di Parlemen adalah Partai Sosialis (SP) yang memiliki 15 kursi dan Partai Kebebasan (PVV) yang memiliki 15 kursi dari 150 kursi. Sedangkan partai oposisi terbesar di Senat adalah Partai Kristen Demokrat (CDA) yang memiliki 11 kursi dan PVV yang memiliki 10 suara dari 75 kursi. (Mut/Ism)
Dalam pertemuan petang nanti, Presiden SBY dan PM Rutte akan membahas kerja sama bilateral di berbagai bidang serta langkah-langkah untuk memperkuat dan memperluas kerja sama tersebut. "Kedua pemimpin juga dijadwalkan akan menyaksikan penandatanganan beberapa nota kesepahaman oleh kedua delegasi," jelas Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Luar Negeri, Teuku Faizasyah, Rabu (20/11/2013).
Dalam kunjungan resmi ke Indonesia selama 4 hari, pada 19–22 November 2013, delegasi PM Rutte juga disertai sejumlah pelaku bisnis terkemuka Belanda. Di bidang ekonomi, Belanda memang merupakan salah satu mitra dagang terpenting di kawasan Eropa. "Ekspor utama Indonesia ke Belanda adalah kelapa sawit, kopra, produksi industri kimia, dan karet alam," ungkap Faizasyah.
Pada 2012, terdapat 9 jenis barang yang mengalami kenaikan ekspor lebih dari 30%, yaitu 6 produk setengah jadi dan 3 produk jadi. Sementara dari Belanda Indonesia mengimpor antara lain mesin dan pengolahan tembaga serta timah.
Di bidang pembangunan, khususnya pengelolaan air, infratsruktur, logistik dan pertanian, Belanda juga sangat kuat. Belanda merupakan salah satu negara terkemuka di dunia yang memiliki pengetahuan dan teknologi di bidang pengelolaan air. Belanda juga menjadi salah satu tujuan utama bagi para mahasiswa Indonesia untuk mendalami teknologi pengelolaan air dan pertanian.
Selain itu, Belanda juga memberi perhatian serius terhadap berbagai prakarsa Indonesia di tataran regional dan internasional. Belum lama ini, misalnya, Menteri Luar Negeri Belanda Frans Timmermans telah berpartisipasi dalam Bali Democracy Forum VI pada awal November 2013. "Delegasi Belanda juga direncanakan akan hadir pada Pertemuan Tingkat Menteri WTO ke-9 (MC-9) di Bali pada awal Desember 2013," papar Faizasyah.
PM Rutte dilantik pada Oktober 2010. Pemerintahan PM Rutte merupakan pemerintahan koalisi antara Partai Liberal (VVD) dan Partai Buruh (PvdA). Koalisi tersebut menguasai 79 dari 150 kursi di Parlemen dan 30 dari 75 kursi di Senat.
Partai oposisi terbesar di Parlemen adalah Partai Sosialis (SP) yang memiliki 15 kursi dan Partai Kebebasan (PVV) yang memiliki 15 kursi dari 150 kursi. Sedangkan partai oposisi terbesar di Senat adalah Partai Kristen Demokrat (CDA) yang memiliki 11 kursi dan PVV yang memiliki 10 suara dari 75 kursi. (Mut/Ism)